Tim gabungan sidak toko diduga jual minuman kedaluwarsa di OKU

id Minuman kedaluwarsa, inspeksi mendadak, tim gabungan, warga Baturaja, Disperindag OKU

Tim gabungan sidak toko diduga jual minuman kedaluwarsa di OKU

Tim gabungan dari Disperindag OKU melakukan sidak minuman kedaluwarsa, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu toko di Kota Baturaja Sumsel yang diduga menjual produk minuman kedaluwarsa.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag OKU Irfan Maradona di Baturaja, Kamis mengatakan bahwa sidak ini menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat yang melaporkan adanya produk minuman kedaluwarsa beredar di Kota Baturaja.

Produk minuman merek Fanta dan Sprite ukuran 250 militer tersebut ditemukan kedaluwarsa oleh seorang warga Kota Baturaja di dalam paket parsel Lebaran pada Rabu (26/3/2025).

"Berdasarkan laporan dari masyarakat minuman ini berasal dari Toko All Colection Sukaraya, Kacamatan Baturaja Timur," katanya.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya membentuk tim gabungan dari Polres OKU, Satpol PP dan Dinas Kesehatan wilayah setempat untuk melakukan pemeriksaan.

Dari hasil sidak tim gabungan menemukan satu botol minuman dengan tanggal kedaluwarsa yang tidak layak edar untuk disita.

"Berdasarkan keterangan pemilik toko mengaku bahwa memang terjadi keteledoran dalam pengemasan. Mereka sudah meminta maaf dan berjanji hal serupa tidak akan terulang kembali," ujarnya.

Sebelumnya Fitri, salah seorang warga Baturaja mengatakan bahwa ia mendapat paket lebaran dari seorang temannya berupa dua lusin minuman botol merek Fanta dan Sprite ukuran 250 militer.

Setelah diteliti dua jenis minuman tersebut sudah kedaluwarsa periode 16 Januari 2025 sehingga tidak layak edar.

Ironisnya, berdasarkan informasi bahwa Toko All Colection Sukaraya mendapat suplai sebanyak 500 lusin minuman botol dua merek terkenal tersebut dari Gudang Sumatera yang terletak di depan Islamic Center Baturaja.

"Anehnya setiap satu lusin berisi tujuh botol minuman yang kadaluwarsa. Sedangkan, lima botol lainnya layak konsumsi," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut selain merugikan masyarakat, juga berdampak buruk bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsi minuman yang tidak layak edar tersebut.

Oleh sebab itu, perlunya pengawasan yang ketat dari dinas terkait untuk memeriksa kelayakan setiap makanan dan minuman yang marak dijual di sejumlah pasar ritel, terutama menjelang Lebaran agar tidak membahayakan konsumen.