ANTARA Biro Sumsel berkunjung ke Bank Indonesia bahas kondisi ekonomi daerah

id BI

ANTARA Biro Sumsel berkunjung ke Bank Indonesia bahas kondisi ekonomi daerah

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky Perdana Gozali (kiri) berfoto bersama Kepala Biro ANTARA Sumsel setelah melakukan pertemuan di Kantor BI Sumsel, Palembang, Kamis (27/2). (ANTARA/Aang Sabarudin)

Palembang (ANTARA) - Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (Perum LKBN) ANTARA berkunjung ke Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Selatan untuk bersilaturahmi dan sekaligus membahas perkembangan ekonomi di wilayah itu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Ricky Perdana Gozali didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Dudi Adiyatna di Palembang, Kamis, mengatakan inflasi tahunan Sumsel pada Tahun 2024 itu tercatat sebesar 1,20 persen atau berada di bawah angka nasional sebesar 1,57 persen.

Namun, ekonomi Sumsel tumbuh sebesar 5,03 persen sama dengan angka nasional sepanjang 2024.

Menurutnya, Sumsel ini cukup unik meskipun terjadi inflasi, akan tetapi pertumbuhan ekonominya masih cukup tinggi.

“Bisa dibilang Sumsel ini cukup unik karena meskipun mengalami inflasi, tapi pertumbuhan ekonomi masih cukup tinggi,” katanya.

Meskipun ekonomi Sumsel tumbuh tinggi, katanya, jumlah penduduk miskin Sumsel mencapai 948,84 ribu jiwa pada September 2024. Artinya, hal ini belum adanya pemerataan pendapatan tiap kabupaten dan kota.

“Sehingga, kami berharap pada tahun ini pemerintah daerah dapat lebih melakukan pemerataan pendapatan,” ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan media memiliki peran penting dalam memperkuat komunikasi kebanksentralan, termasuk kebijakan Bank Indonesia

“Kami berharap ANTARA sebagai Kantor Berita Nasional ini dapat membantu menginformasikan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia kepada masyarakat luas,” kata Ricky.

Sementara itu, Kepala Biro ANTARA Sumsel Dolly Rosana mengatakan ANTARA telah bermitra cukup lama dengan Bank Indonesia. Oleh sebab itu, ANTARA siap mempublikasi kebijakan-kebijakan Bank Indonesia agar lebih mudah dipahami masyarakat luas.

“Banyak kebijakan-kebijakan Bank Indonesia yang sesungguhnya sangat erat dengan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, terkadang ini tidak sampai ke tatanan bawah. Di sinilah peran ANTARA untuk menyampaikan dan membahasakannya ke masyarakat agar mudah dipahami," kata Dolly.