Program ini memberikan pelatihan membatik bagi warga binaan, bertujuan untuk menambah keterampilan kerja dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, sehingga mereka lebih siap berintegrasi kembali ke masyarakat.
Ruby juga menekankan bahwa program ini dapat membantu mengurangi tingkat residivis dengan mendorong mantan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan baru.
Dia memotivasi para warga binaan untuk memanfaatkan pelatihan ini sebagai bekal dalam kehidupan mereka setelah kembali ke masyarakat.
Dala kunjungan itu, ia juga memberikan beberapa masukan terkait pemasaran batik, diantaranya sesuai dengan perayaan-perayaan hari-hari besar di Indonesia, guna meningkatkan daya tarik produk.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi Hani Anggraeni mengatakan kolaborasi kuat antara Pertamina dan instansi pemerintahan ini membawa manfaat bagi para warga binaan.
Berkat dukungan ini, produk "Batik Lapuanja" (Lapas Perempuan Jambi) kini memiliki tujuh Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif khas batik yang dirancang oleh warga binaan.
Dari unit pelatihan membatik ini, Lapas Kelas IIB Jambi juga telah mengembangkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang mencakup keterampilan lainnya, seperti kerajinan produk turunan batik, konveksi, pembuatan kue kering, dan salon kecantikan.