Ajil Ditto sempat canggung dengan Adinia Wirasti di film terbarunya
Jakarta (ANTARA) - Aktor Indonesia Ajil Ditto mengaku sempat merasa canggung saat pertama kali memulai proses syuting bersama Adinia Wirasti dalam film terbarunya "Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu" (HITBK) yang akan tayang di bioskop Indonesia mulai 21 November 2024.
"Siapa yang nggak awkward (canggung)? Tapi, awal-awal memang rada deg-degan kayak, 'ih, main sama Kak Adinia Wirasti'," kata Ajil saat ditemui dalam penayangan perdana film HITBK di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (15/11) malam.
"Lama-lama makin sering ketemu, makin sering ngobrol, akhirnya, 'love Kak Asti'," sambungnya.
Dalam film tersebut, Ajil dan Adinia dipasangkan sebagai pemeran utama dengan kisah percintaan unik. Ajil digambarkan sebagai seorang mahasiswa seni rupa murni bernama Sadali, sementara Adinia berperan sebagai Mera yang merupakan pemilik dari galeri seni, kafe, sekaligus pemilik rumah sewa yang ditempati sementara oleh Sadali.
Dalam situasi tersebut, keduanya dihadapi pada percintaan tidak biasa antara pria yang lebih muda dengan perempuan yang lebih dewasa. Gambaran situasi percintaan terpaut belasan tahun itu membuat Ajil dan Adinia harus membangun chemistry sebaik mungkin agar dapat tersampaikan dengan maksimal kepada penonton.
"Siapa yang nggak awkward (canggung)? Tapi, awal-awal memang rada deg-degan kayak, 'ih, main sama Kak Adinia Wirasti'," kata Ajil saat ditemui dalam penayangan perdana film HITBK di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Jumat (15/11) malam.
"Lama-lama makin sering ketemu, makin sering ngobrol, akhirnya, 'love Kak Asti'," sambungnya.
Dalam film tersebut, Ajil dan Adinia dipasangkan sebagai pemeran utama dengan kisah percintaan unik. Ajil digambarkan sebagai seorang mahasiswa seni rupa murni bernama Sadali, sementara Adinia berperan sebagai Mera yang merupakan pemilik dari galeri seni, kafe, sekaligus pemilik rumah sewa yang ditempati sementara oleh Sadali.
Dalam situasi tersebut, keduanya dihadapi pada percintaan tidak biasa antara pria yang lebih muda dengan perempuan yang lebih dewasa. Gambaran situasi percintaan terpaut belasan tahun itu membuat Ajil dan Adinia harus membangun chemistry sebaik mungkin agar dapat tersampaikan dengan maksimal kepada penonton.