"Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam layanan pemerintah, meski dibarengi kesadaran keamanan siber bagi penyelenggara sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), atas dasar itu Siloki dihadirkan," katanya.
Selain Siloki, kata dia, adapula RMU milik Kasmuri asal Desa Belida Lempuing Jaya juga mewakili Kabupaten OKI pada ajang inovator se-Sumatera Selatan tahun 2024.
Kasmuri dinilai berhasil memodifikasi penggilingan padi biasa menjadi RMU kapasitas 3 ton per jam dan menghasilkan beras kualitas medium. Mesin RMU miliknya juga terbilang komplek. Sudah ada pengering, pengayak padi, pemisah dedak, dan pencacah beras.
Ia mengklaim dengan mesin yang dia ciptakan, kandungan beras mencapai 95 persen dan derajat sosoh 100 persen ketika proses penggilingan.
"Keunggulan lainnya (menggunakan mesin ciptaannya) tidak ada limbah, karena kulit padinya langsung jadi dedak halus, tidak ada sekam," katanya.
Lebih lanjut dua Inovasi asal Kabupaten OKI ini akan bersaing menjadi Top 6 dan TOP 3 Inovasi se-Sumsel.