Jakarta (ANTARA) - CEO Ivosights Elga Yulwardian dalam PR & Communications Outlook 2025 menekankan kemampuan untuk memanfaatkan sentiment analysis melalui teknologi AI.
Teknologi ini memungkinkan perusahaan tidak hanya memahami apa yang sedang dibicarakan audiens tentang brand mereka, tetapi juga menangkap emosi dan konteks di balik percakapan tersebut.
"Dengan teknologi sentiment analysis, kita bisa membaca lebih dalam mengenai bagaimana audiens merasakan dan berinteraksi dengan kampanye kita. Ini memberi kita wawasan yang lebih kaya untuk menyesuaikan strategi PR agar lebih terukur dan berdampak," kata Elga dalam keterangan pers yang diterima, Selasa.
Selain itu, AI juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan prediksi terhadap tren dan respons publik di masa depan.
Penggunaan data secara real-time memungkinkan tim PR untuk lebih cepat merespons dan menyesuaikan kampanye mereka berdasarkan opini publik yang terus berkembang.
Berita Terkait
Populix ungkap 62 persen responden khawatir pekerjaan tergusur AI
Jumat, 13 Desember 2024 13:28 Wib
Chat GPT "down" pengguna global tidakbisa akses layanan
Kamis, 12 Desember 2024 11:37 Wib
Mata pelajaran coding di tingkat SD tidak akan rumit
Kamis, 14 November 2024 16:29 Wib
Google perluas akses ringkasan pencarian AI ke lebih dari 100 negara
Selasa, 29 Oktober 2024 13:52 Wib
Google Cloud ingatkan pentingnya kecerdasan buatan untuk cegah serangan spam
Rabu, 23 Oktober 2024 15:39 Wib
Kemenkumham Lampung manfaatkan aplikasi AI awasi orang asing
Jumat, 11 Oktober 2024 21:11 Wib
Waspadai tipumuslihat "dokter AI" di media sosial
Kamis, 29 Agustus 2024 16:21 Wib
Telkomsel perkuat kolaborasi dan kenalkan teknologi kecerdasan AI
Rabu, 7 Agustus 2024 22:57 Wib