Badan Pangan Nasional menetapkan fleksibilitas harga gabah atau beras dalam rangka penyelenggaraan cadangan beras pemerintah yaitu Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani sebesar Rp6.000/kg dan Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan Rp7.400/kg.
Harga jual tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya di mana HPP untuk gabah yaitu GKP di tingkat petani Rp5.100/Kg dan GKG Rp6.200/Kg.
"Perubahan harga ini tentunya menjadi angin segar bagi petani di OKU Timur," ujarnya.
Sementara, Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menambahkan, NTP adalah indikator untuk melihat tingkat kemampuan sekaligus mengukur tingkat kesejahteraan petani di OKU Timur.
"NTP juga menunjukkan daya tukar produksi pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi sekaligus menjadi perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib)," jelasnya.
Menurut Bupati, NTP sangat penting bagi petani karena nilai tukar petani yang meningkat dapat mendorong semangat mereka dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Kabupaten OKU Timur.
"Apalagi pertanian di OKU Timur saat ini sudah didukung infrastruktur, sistem pompanisasi, dan distribusi pupuk yang memadai sehingga diharapkan menjadi semangat bagi petani dalam bercocok tanam," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nilai Tukar Petani OKU Timur di angka 105,82
Berita Terkait
Rupiah meningkat di tengah pasar nantikan hasil RDG BI dan FOMC AS
Rabu, 18 September 2024 10:11 Wib
Rupiah naik seiring investor tunggu rilis data cadangan devisa Indonesia
Jumat, 6 September 2024 10:08 Wib
Rupiah meningkat setelah polemik RUU Pilkada mereda
Senin, 26 Agustus 2024 12:29 Wib
Rupiah melemah setelah pernyataan "hawkish" pejabat The Fed
Jumat, 21 Juni 2024 10:23 Wib
Rupiah melemah, Presiden Jokowi kumpulkan menteri dan kepala lembaga
Kamis, 20 Juni 2024 17:10 Wib
Rupiah merosot jelang keputusan rapat dewan gubernur BI
Kamis, 20 Juni 2024 12:38 Wib
Rupiah melemah di tengah pasar tunggu rilis data inflasi inti AS
Rabu, 12 Juni 2024 10:56 Wib
Rupiah berpotensi turun karena data tenaga kerja AS yang lebih baik
Senin, 10 Juni 2024 10:51 Wib