Namun saat tiba di lokasi kejadian, korban merasa bahwa foto sang wanita di aplikasi tidak sama dengan aslinya sehingga meminta agar uang yang telah dikirim untuk dikembalikan.
Atas permintaan tersebut, pelaku menolak dan sehingga menyebabkan terjadinya antara korban dan pelaku perempuan menghubungi teman-temannya sehingga terjadinya pengeroyokan tersebut.
"Kedua korban yang meninggal berteman dan wanita ini teman dari kelompok yang lain. Untuk motifnya terkait dengan permintaan pengembalian uang dari korban yang meninggal dan wanita tersebut," terangnya.
Lanjut Deddy, setelah melakukan pengeroyokan, pelaku perempuan setelah dari lokasi pengeroyokan tersebut mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.
"Diantara pelaku atau yang terlibat dalam perkelahian tersebut salah satunya wanita yang kemudian di lain peristiwa mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," sebut dia.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku wanita yang meninggal dunia dalam kondisi mabuk, sebab dari mulut pelaku mengeluarkan bau alkohol.
"Saat ini pada satu peristiwa perkelahian atau kasus pengeroyokan ada dua yang meninggal dan pada kejadian laka tunggal terdapat satu orang yang meninggal," ujarnya.
Berita Terkait
Kejari tetapkan satu tersangka kasus korupsi dana CSR PLN
Senin, 9 Desember 2024 15:59 Wib
Helmi Hasan-Mian unggul di Pilgub Bengkulu
Sabtu, 7 Desember 2024 22:00 Wib
Kelanjutan OTT Bengkulu, KPK geledah Kantor Dinas Dikbud
Jumat, 6 Desember 2024 14:54 Wib
BMKG prakirakan mayoritas wilayah alami hujan ringan-lebat Jumat
Jumat, 6 Desember 2024 8:54 Wib
KPK lakukan penggeledahan di kantor Gubernur Bengkulu
Rabu, 4 Desember 2024 16:00 Wib
KPK persilakan pejabat pemda buat laporan jika diperas saat pilkada
Senin, 2 Desember 2024 16:23 Wib
Pemasok burung tak kapok-kapok, lagi pengangkut 4.354 burung ilegal dicegat di Tol Trans Sumatera
Minggu, 1 Desember 2024 20:37 Wib
Oknum PPPK tersangka kekerasan seksual terancam dipecat
Jumat, 29 November 2024 15:54 Wib