Palembang, Sumsel (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia melakukan gerakan penanaman 12 ribu bibit pohon nangka secara serentak di 12 Provinsi salah satunya di Desa Burai, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di tahun 2024 dan juga sekaligus menjadi rangkaian peringatan HUT ke-12 berdirinya AirNav Indonesia.
"Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh pesawat yang melintas di wilayah udara Indonesia, tetapi juga untuk memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar," ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B. Pramesti, Selasa.
Ia menyebut tiap cabang Airnav Indonesia yang ada di 12 Provinsi menerima 1.000 bibit pohon nangka untuk ditanam di wilayah masing-masing.
"Kami merasa perlu juga melakukan program nyata yang langsung berdampak pada masyarakat yaitu dengan program tanam pohon bersama, sehingga diharapkan gerakan ini tersebar merata di seluruh Indonesia," ujar Polana.
Ia mengungkapkan dipilihnya pohon nangka sebagai spesies yang ditanam dari program ini karena memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbondioksida (CO2).
"Tidak hanya manfaat lingkungan, pohon nangka juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, terutama bagi masyarakat setempat yang mana nangka juga bisa dijadikan keripik," ungkapnya.
Ia menjelaskan Desa Burai dipilih sebagai Lokasi utama penanaman karena desa tersebut memiliki potensi besar sebagai destinasi ekowisata yang dapat mendukung program keberlanjutan lingkungan.
"Dengan memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, Desa tersebut diharapkan bisa menjadi model pengembangan ekowisata yang berbasis pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal," jelasnya.
Lebih lanjut, manfaat dari program ini dapat dirasakan secara luas. Baik dalam hal peningkatan kualitas lingkungan, penciptaan lapangan kerja, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Harapan kami, keberlanjutan program ini bukan hanya sekadar pelaksanaan satu kali, tetapi merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)," tegasnya.
Ia mengatakan pihaknya menyadari bahwa keberhasilan sebuah program lingkungan tidak hanya diukur dari seberapa banyak bibit yang ditanam, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang dihasilkan dalam jangka panjang.
"Kami berharap untuk menciptakan ekosistem hijau yang dapat bertahan lama dan terus berkembang seiring waktu. Melalui keberlanjutan program ini, kami tidak hanya memenuhi tanggung jawab sosial dan lingkungannya, tetapi juga menunjukkan langkah nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim," ucap dia
Berita Terkait
Realisasi retribusi di Sumsel Rp5,5 miliar hingga Agustus 2024
Kamis, 19 September 2024 20:38 Wib
Sekda Sumsel ajak warga peduli lingkungan melalui Program Kampung Iklim
Kamis, 19 September 2024 20:10 Wib
KAI kampanyekan disiplin berlalu lintas di perlintasan sebidang
Kamis, 19 September 2024 20:06 Wib
BPBD: Jumlah titik panas Sumsel capai 1.098 sepanjang September 2024
Kamis, 19 September 2024 20:04 Wib
Kodam II gelar Sriwijaya Fair HUT TNI di Palembang
Kamis, 19 September 2024 17:16 Wib
Bagikan 550 porsi makan bergizi ke siswa, TNI di Palembang peroleh doa kelancaran tugas
Kamis, 19 September 2024 14:04 Wib
Pusri dukung pertanian berkelanjutan melalui Kartini Tani
Kamis, 19 September 2024 13:04 Wib
Pencurian rokok di sembilan mini market di Palembang, ini modusnya
Kamis, 19 September 2024 8:44 Wib