Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin dibuka meningkat setelah polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mereda.
Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melesat 182 poin atau 1,17 persen menjadi Rp15.310 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.492 per dolar AS.
"Ketegangan politik mereda setelah DPR membatalkan revisi Undang-Undang Pilkada. Alhasil, rupiah menguat diikuti kinerja aset-aset keuangan yang menguat, yakni saham dan obligasi," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.
Pada Kamis (22/8/2024), rupiah bersamaan dengan saham domestik, melemah akibat meluasnya aksi protes di Indonesia.
Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp27,48 triliun, lebih tinggi dari pekan sebelumnya, yang sebesar Rp19,82 triliun, secara rata-rata.
Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia melonjak Rp9,59 triliun menjadi Rp831 triliun atau 14,45 persen dari total yang beredar pada 22 Agustus 2024.
Berita Terkait
Rupiah meningkat di tengah pasar nantikan hasil RDG BI dan FOMC AS
Rabu, 18 September 2024 10:11 Wib
Performas ketepatan jadwal meningkat, KAI angkut 45,05 juta ton barang pada Januari -Agustus 2024
Rabu, 11 September 2024 15:16 Wib
BPBD Sumsel sebut titik panas pada Agustus meningkat
Rabu, 14 Agustus 2024 23:00 Wib
Usaha roti Mr Jo terus meningkat dibantu KUR BSB
Selasa, 30 Juli 2024 15:53 Wib
Perseteruan antara Netanyahu dan pemerintahan Joe Biden kian meningkat
Kamis, 20 Juni 2024 13:36 Wib
jumlah sapi dan kambing menyeberang ke Babel meningkat signifikan
Minggu, 9 Juni 2024 18:09 Wib
Rupiah berpeluang meningkat karena ada potensi penurunan suku bunga AS
Kamis, 6 Juni 2024 10:59 Wib
Rupiah menguat di tengah pasar nantikan hasil pertemuan FOMC
Selasa, 4 Juni 2024 10:35 Wib