Sekayu, Muba (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan menutup sementara lalu lintas sekitar jembatan Lalan yang ambruk ditabrak tongkang batu bara pada Senin (12/8) malam.
Kepala Dinas Perhubungan Muba Musni Wijaya di Sekayu, Kamis, mengatakan upaya mitigasi jangka pendek dampak jembatan Lalan yang ambruk itu pihaknya melakukan penutupan sementara terhadap lalu lintas angkutan barang di bawah jembatan tersebut.
“Kami memasang blokade jalan di atas jembatan masyarakat agar masyarakat tidak masuk ke area jembatan. Pemasangan tanda agar tidak ada kapal melintas di bawah jembatan dan juga berkoordinasi dengan KSOP Kelas I Palembang untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Olah Gerak (SPOG) Kapal untuk melintas di bawah jembatan Lalan,” katanya.
Ia menjelaskan pihaknya juga melakukan arus lalu lintas angkutan barang yang menggunakan kendaraan roda empat dialihkan ke penyeberangan ponton milik PT Banyu Kahuripan Indonesia.
“Kami juga menyiapkan ketek pompong dan dermaga darurat untuk masyarakat beraktivitas dan anak sekolah,” jelasnya.
Selain itu, untuk penanganan korban luka berat dan luka ringan sementara dirujuk ke puskesmas terdekat dan sebagian sudah pulang. Nakhoda kapal diamankan Polairud Polda Sumsel, kata Musni.
Sementara itu, Sekda Muba Apriyadi mengatakan dampak kejadian tersebut selain telah menelan korban jiwa juga menyebabkan masyarakat setempat tidak bisa berlalu lintas dengan normal, dikarenakan jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jembatan yang digunakan oleh masyarakat.
Oleh sebab itu, Pemkab Muba memfokuskan tiga gerakan cepat dan prioritas untuk kepentingan masyarakat, yaitu menyalakan listrik, penyeberangan arus transportasi masyarakat dan santunan untuk korban.
"Ini memang merupakan musibah tapi karena sebuah kelalaian. Tidak perlu saling menyalahkan karena ini sudah terjadi. Mari sama-sama kita selesaikan. Jadi kami tegaskan agar semua pihak yang menyebabkan musibah ini harus turun tangan ikut membantu menuntaskan permasalahannya," kata dia.