Palembang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) menargetkan pada 2024 sebanyak 27 juta transaksi non tunai menggunakan sistem barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Kami menargetkan 27 juta volume transaksi menggunakan QRIS. Saat ini sudah di atas 52 persen," Kepala BI Sumsel Ricky P Gozali di Palembang, Jumat.
Ia menjelaskan, upaya untuk meningkatkan penyerapan digitalisasi ekonomi daerah juga dilakukan dengan program Digital Galo dan menyeleksi duta QRIS lewat kegiatan QRIS Jelajah Sumsel.
"Peningkatan digitalisasi merupakan fokus BI untuk pertumbuhan ekonomi. BI selalu berupaya mengembangkan perluasan digitalisasi ke masyarakat. Salah satunya, QRIS Jelajah Sumsel untuk perluasan digitalisasi mengenalkan ke anak muda," jelasnya.
Ia mengatakan, QRIS Jelajah Sumsel merupakan kampanye transaksi non tunai ke daerah dengan fokus awal di Palembang. Bank Indonesia menyeleksi 60 peserta yang terbagi 20 tim dan mereka berkompetisi mengenalkan sistem digitalisasi.
"Mereka tiga hari melakukan kampanye, dan diumumkan hasil pemenang pada 1 Agustus di Festival Ekonomi. Ini sedang kami kembangkan, menjadi duta pengembangan digitalisasi, setiap tahun dilakukan seleksi," ujarnya.