Pemkot Palembang turunkan TPPS ke 18 kecamatan tekan angka stunting

id Pemkot Palembang, tengkes, stunting, intensifkan TPPS, turunkan tpps, tim percepatan, tekan angka stunting,Dewa,Ratu,Ra

Pemkot Palembang turunkan TPPS ke 18 kecamatan  tekan angka stunting

Kegiatan pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting. (ANTARA/Yusuf Nugroho/dok)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan mengintensifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) turun ke wilayah 18 kecamatan, guna menekan kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting) minimal.

"Berdasarkan data, kasus stunting/tengkes di kota ini secara bertahap berhasil diturunkan dalam beberapa tahun terakhir sekitar 15 persen. Angka stunting itu akan terus diturunkan menjadi 14 persen sesuai target nasional pada 2024 ini, bahkan diupayakan lebih rendah lagi sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo," kata Sekda Palembang Ratu Dewa di Palembang, Kamis.

Menurut dia, petugas yang tergabung dalam TPPS perlu intensif turun ke tengah-tengah masyarakat agar terjalin komunikasi yang baik antara petugas dan warga.

"Dengan komunikasi yang baik antara petugas TPPS dengan masyarakat, jika di suatu wilayah kecamatan ada indikasi anak berpotensi stunting dapat diketahui dan dilakukan penanganan dengan cepat," katanya. Dia menjelaskan, anggota TPPS yang berasal dari berbagai OPD dan instansi terkait, diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyamakan persepsi dan berkomitmen penuh dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama-sama.

Selain itu bisa gencar dilakukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat setempat, agar anak-anak mereka terhindar dari kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang.

"Saya berharap anggota TPPS dapat berkomunikasi dan melaksanakan tugas dengan baik, sehingga mampu menurunkan angka stunting di wilayah kecamatannya masing-masing," ujarnya.

Permasalahan stunting ini salah satu penyebabnya karena lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan, sehingga pertumbuhan anaknya terhambat dan perkembangan otak yang kurang maksimal akibat kekurangan gizi.

“Bahkan awalnya ada anak yang lahir normal, tapi setelah mulai berumur beberapa tahun, anak tersebut menjadi stunting karena kekurangan gizi, permasalahan ini bisa dicegah jika tim bekerja dan berkomunikasi dengan baik," kata Sekda Palembang.