Pj Gubernur Sumsel beri 10 arahan jaga inflasi jelang Idul Adha

id sumsel,palembang,inflasi,idul adha,pemprov sumsel

Pj Gubernur Sumsel beri 10 arahan jaga inflasi  jelang Idul Adha

Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni. (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni memberikan 10 arahan kepada para kepala daerah di wilayah itu untuk menjaga inflasi menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Agus Fatoni di Palembang, Kamis, mengatakan tingkat Inflasi adalah salah satu indikator yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana perekonomian daerah akan tumbuh dan berjalan baik bila tingkat inflasi daerah terjaga rendah dan stabil.

Ia menjelaskan saat ini, tingkat inflasi di Sumsel mengalami inflasi bulan Mei 2024 sebesar 0,06 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau menurun dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu bulan April 2024 mengalami inflasi sebesar 0,43 persen, dan dengan inflasi tahunan menurun 2,98 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari inflasi bulan sebelumnya 3,12 persen.

Untuk Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan pada Triwulan I-2024 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,06 persen secara yoy atau dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,11 persen secara yoy.

Oleh sebab itu, untuk menjaga inflasi di Sumsel dalam rangka menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha dan Libur Sekolah, dirinya sepuluh arahan yang harus dilakukan oleh seluruh kepala daerah di Sumsel, diantaranya,melakukan antisipasi ketidakpastian cuaca, mendorong optimalisasi lahan pekarangan sejalan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.

Kemudian. mendorong peningkatan produktivitas pertanian secara end to end, melalui sarana prasarana, SDM, dan teknologi pertanian, maupun melalui aspek kerjasama dan kelembagaan, membentuk dan mengoptimalkan BUMD Pangan/lembaga sejenis untuk melakukan KAD, dan menyusun dan mengoptimalkan neraca pangan untuk mendukung KAD.

Lalu, mendorong optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD); Ketujuh, Terus melaksanakan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel, termasuk rutin melaksanakan pasar murah, dan melakukan optimalisasi dan replikasi Toko Penyeimbang, termasuk di pasar-pasar.

“Serta memberikan dukungan fiskal, baik pusat maupun daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan, dan melakukan kajian sebelum menaikkan harga,” jelas Fatoni.