Direktur Jenderal Pelayanan Medis Pendukung Kemenkes Palestina, Osama Al-Najjar, mengatakan penderitaan pasien hemofilia dan pendarahan di Jalur Gaza naik dua kali lipat akibat agresi brutal yang dilakukan Israel dan penghancuran infrastruktur di sektor kesehatan.
Al-Najjar menambahkan bahwa kementerian berupaya mengirim obat-obatan dan memberikan pelayanan melalui Yayasan Kerja sama Italia melalui Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurutnya, kehancuran infrastruktur di pusat-pusat kesehatan dan medis di Jalur Gaza telah menyebabkan pasien kehilangan akses terhadap perawatan medis yang dibutuhkan.
Sumber: WAFA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sekitar 562 warga Palestina menderita hemofilia