Palembang (ANTARA) - Sayup-sayup takbir Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilham bergema pada malam Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Selasa (9/4) terdengar oleh Imam Fadhli (29) yang tetap siaga di Control Room Crude Distillate & Gas Plant (CDGP) Kilang Pertamina Plaju Palembang, Sumatera Selatan.
Imam bersama pekerja Kilang Pertamina Plaju lainnya hanya bisa merasakan nuansa Lebaran sembari menatap layar monitor untuk memastikan operasional kilang berjalan aman, andal, serta mematuhi semua ketentuan.
Salah seorang pekerja Kilang Plaju itu tahun ini masih belum mendapat giliran untuk merayakan hangatnya Lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman.
Dengan tugasnya sebagai operator di Unit Alkilasi Fungsi Produksi, Imam menjadi satu dari ratusan pekerja yang bertugas memastikan kelancaran proses produksi crude (minyak mentah) menjadi berbagai produk.
Tahun 2024 ini, genap 11 tahun Imam berkarier sebagai perwira di Kilang Pertamina Plaju. Dia masih setia dengan sistem kerja shift tetap menjaga kilang beroperasi selama 24 jam dalam setiap harinya.
"Tak ada pilihan lain. Begitulah konsekuensi dan realitas yang mesti saya jalani demi menjaga keamanan suplai BBM khususnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)," ujarnya.
Menurut Imam, di kelompok shift-nya, dibatasi hanya satu orang yang dibolehkan mengambil cuti, dan tahun ini kesempatan itu diberikan kepada salah satu rekan sejawatnya yang sudah lama tak mudik untuk melihat keadaan orang tuanya di luar Pulau Sumatera.
“Dulu, pada awal-awal, jujur terasa berat dan berbeda. Namun, kami pekerja di kilang sudah mempunyai ikrar untuk tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab,” jelas Imam.
Saat orang-orang lain berkumpul hangat bersama keluarganya pada Hari Raya Idul Fitri, Imam hanya mampu menjaga komunikasi sembari menanyakan kabar keluarganya via gawai.
“Saya selalu menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan menanyakan kabar keluarga, sambil menyatakan permohonan maaf karena belum bisa pulang kampung. Ya, itulah yang bisa kami lakukan,” ujar Imam,
Meski begitu, kehangatan bersama rekan-rekan kerjanyalah yang membuat suasana kekeluargaan terasa kuat.
Dia merasakan atmosfer yang begitu harmonis di dalam timnya, yang mampu bekerja sama dan berkolaborasi, sehingga mampu menyalakan kebahagiaan bahkan saat pekerja harus standby di kilang.
Ada juga cerita dari Maheza Restu Pradana (23), pekerja muda yang belum 1 tahun berdinas di Pertamina High Vacuum Unit (HVU) II, bagian Cracking Distillation & Lights-End (CD&L).
Maheza berperan sebagai operator yang bertugas memastikan kelancaran proses produksi BBM dan berkoordinasi dengan pekerja lainnya.
Sama seperti Imam, pekerja muda Maheza juga merasakan kerinduan yang mendalam karena belum bisa Lebaran bersama keluarga.
“Kalau boleh jujur, sangat sedih tetapi karena komitmen dan tanggung jawab sebagai pekerja kilang, kami harus menjalankan tugas sebaik mungkin demi kelancaran proses produksi BBM untuk memenuhi kebutuhan (BBM) pemudik," kata Maheza.
Sama seperti perwira lainnya, dalam hati Maheza telah terpatri bahwa dia harus menjaga operasional kilang tetap aman dan lancar.
Sebab, ada amanah negara yang harus ditunaikan, demi ketenangan konsumen yang melalui arus mudik dan balik, para perwira kilang-kilang Pertamina di Tanah Air harus menjaga pasokan energi tetap lancar.
Nilai-nilai kolaboratiflah yang menguatkan Maheza hingga tetap mampu bekerja siaga.
“Kerja sama tim alhamdulillah sangat baik, kita saling mendukung serta saling menguatkan satu sama lain demi menjaga stok pasokan BBM agar tidak terganggu, serta memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa Idul Fitri ini,” ujar Maheza.
Kawal produksi
Kilang Pertamina Plaju merupakan salah satu unit dari enam kilang yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional sebagai bagian dari Sub-Holding Refining & Petrochemicals PT Pertamina (Persero).
Kilang minyak yang beroperasi di Palembang ini merupakan salah satu unit kilang tertua di Indonesia yang telah beroperasi sejak 1904.
Kilang tersebut berkontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional terutama di lima provinsi dalam wilayah Sumbagsel meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung
Untuk menghadapi arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 agar produksi kilang lancar dan kebutuhan energi masyarakat sesuai kebutuhan, dibentuklah Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi).
Satgas Rafi Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) Palembang, Sumatera Selatan, mengawal operasional produksi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji (LPG).
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari menjelaskan bahwa Satgas Rafi menjelang dan selama libur dan cuti bersama Idul Fitri standby 24 jam untuk memastikan pelayanan serta memantau operasional produksi hingga kelancaran penyaluran gasoline, gasoil, avtur (BBM), dan LPG di wilayah Sumbagsel.
Dengan adanya Satgas Rafi, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi selama periode penting momentum hari besar keagamaan masyarakat Muslim itu.
“Kami mohon kepada seluruh elemen masyarakat agar senantiasa mendoakan keselamatan kilang-kilang kita, agar mampu untuk terus menyediakan energi terbaik untuk negeri,” ujarnya.
Berdasarkan data arus minyak kesiapan Satgas Rafi, suplai atas produk-produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG akan diproduksi melebihi permintaan pada April 2024 yang menjadi momentum masyarakat mudik dan balik Idul Fitri sebagai tindakan antisipasi terjadi lonjakan permintaan.
Untuk produk bahan bakar minyak (BBM) kendaraan bermesin bensin (gasoline), misalnya, suplai direncanakan sebesar 78 ribu kilo liter (KL), angka itu 12 persen lebih besar dari permintaan di hilir yang sebesar 70 ribu KL.
Kemudian untuk produk BBM kendaraan bermesin diesel/solar (gasoil) Kilang Pertamina Plaju telah menyiapkan suplai sebesar 169 ribu KL atau 10,6 persen melebihi dari 152 ribu KL permintaan di hilir.
Sementara, untuk produk avtur sebagai bahan bakar penerbangan/aviasi, dari permintaan 2.300 KL, suplai dari Kilang Pertamina Plaju ditargetkan sebesar 3.000 KL, atau 31 persen lebih besar dari permintaan.
Produk avtur dari Kilang Plaju Palembang disuplai untuk beberapa depot pengisian pesawat udara (DPPU) di area Sumbagsel (Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, dan Lampung).
Adapun produk LPG, Kilang Pertamina Plaju menargetkan suplai sebesar 18 ribu metrik ton (MT), dan mampu mencukupi permintaan masyarakat momentum Lebaran tahun ini.
“Secara umum, rencana suplai produk gasoline, gasoil, avtur dan LPG dari Kilang Pertamina Plaju dapat memenuhi permintaan di Integrated Terminal (IT) Palembang, IT Panjang di Lampung, dan DPPU area Sumbagsel,” jelasnya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Isnanto Nugroho Suseno menyampaikan, kilang-kilang milik Pertamina akan terus disiagakan terutama pada momen kritis seperti Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) tahun 2024.
“Tiga tahun terakhir, selama momentum kritis seperti Ramadhan dan Idul Fitri, Kilang Plaju termasuk yang dapat menjaga produksi secara konsisten,” kata Isnanto.
Isnanto juga minta pekerja Kilang Pertamina Plaju tetap bekerja dengan aman dan selamat, serta patuh pada prinsip-prinsip HSSE.
General Manager Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo memastikan kondisi kilang RU III aman dan andal, serta seluruh pekerjanya dalam keadaan sehat.
Dia juga menegaskan bahwa hubungan dengan lingkungan sekitar tetap kondusif, dengan komunikasi yang baik terjalin antara pengelolaan kontraktor, masyarakat, dan forkopimda.
"Alhamdulillah sampai saat ini Kilang Pertamina Plaju selalu siap sesuai dengan desain yang telah ditetapkan," katanya.
Mengenai rencana produksi semua produk BBM dan lainnya masih terkendali dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Untuk memastikan kesiapan kilang RU III, minimal 70-75 persen manpower di bagian-bagian penting tetap terjaga dan standby selama momentum Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kebahagiaan kami ketika produk kilang sesuai target dan terdistribusi dengan baik serta dirasakan oleh pemudik mudah didapat dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan," harap Yulianto.
Penuhi kebutuhan
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) Palembang, Sumatera Selatan memastikan bisa memenuhi permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji (LPG) masyarakat setempat dan provinsi sekitar menghadapi dan selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.
Menghadapi dan selama Idul Fitri, masyarakat Sumbagsel tidak perlu khawatir akan kesulitan mendapatkan BBM dan LPG karena kegiatan produksi di Kilang ditingkatkan melebihi prediksi kebutuhan masyarakat, kata Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari.
Guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik serta libur panjang selama periode Lebaran Idul Fitri 1445 H, tim manajemen dan para perwira Kilang Pertamina Plaju terus memastikan kesiapan, keamanan serta keandalan operasional kilang.
Sepanjang April 2024 ini yang terdapat kegiatan mudik Idul Fitri, pihaknya menargetkan suplai BBM kendaraan mesin bensin 78.000 kiloliter (kl)
Suplai BBM jenis Pertalite dan Pertamax tersebut melebihi prediksi permintaan untuk produk gasoline di hilir yang hanya 70.728 kl sebagai upaya memenuhi permintaan masyarakat pada arus mudik dan balik atau selama masa libur Lebaran.
Melalui suplai BBM lebih besar dari permintaan, diharapkan mendukung kelancaran arus mudik yang akan memasuki puncaknya hingga 10 April dan arus balik Idul Fitri yang diperkirakan dimulai pada 13 April 2024, kata Rachmi.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memprediksi jumlah kendaraan pemudik yang pulang kampung ke Sumatera Selatan akan meningkat tujuh persen dibanding tahun 2023 yang tercatat 375.923 unit.
"Dengan adanya suplai bahan bakar minyak (BBM) lebih besar dari permintaan, masyarakat yang melakukan perjalanan mudik tidak mengalami kesulitan mendapat Solar, Pertalite, dan Pertamax," ujar Arinarsa.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan pasokan BBM dalam kondisi aman selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mencatat selama masa Satgas Rafi 2024 untuk produk gasoline mengalami peningkatan sekitar 7,1 persen dan hingga saat ini sebanyak 8.500 KL sudah digelontorkan untuk dikonsumsi masyarakat sejak masa satgas dimulai hingga pekan kedua April 2024 ini.
Sedangkan untuk produk gasoil mengalami peningkatan sekitar tujuh persen dan hingga saat ini sebanyak 5.467 KL
Tren konsumsi bahan bakar minyak (BBM) terutama di wilayah Sumbagsel menunjukkan peningkatan signifikan.
Sedangkan produk Pertamax yang jadi primadona selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 ini mengalami peningkatan mencapai 64 persen dari rata-rata normal.
"Pertamina Sumbagsel menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat atas pilihan BBM yang berkualitas seperti Pertamax Series dan Dex Series untuk mesin kendaraannya selama perjalanan mudik," ujarnya.
Sementara untuk memaksimalkan pelayanan ke masyarakat/konsumen pada momentum mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 ini, pihaknya mengubah penampilan (make over) 35 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)
Perubahan penampilan 35 SPBU yang tersebar di jalur mudik dan pusat kota Regional Sumbagsel melalui program Retail Make Over (RMO) dan totem, toilet, mushala (TTM).
Khusus di wilayah Sumatera Selatan, sebaran lokasi SPBU yang telah make over yakni beberapa SPBU di Palembang (SPBU 2430109, SPBU 24302164, SPBU 24301111, SPBU 24301118, SPBU 24301161, SPBU 24302123).
Kemudian SPBU 24302129 di Kabupaten Banyuasin, SPBU 21301161 Tol Pematang Panggang-Kayu Agung, SPBU 24321112 Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), SPBU 24321170 Kabupaten OKU Timur.
SPBU 2330623 Kabupaten Ogan Ilir, SPBU 2411131 Kota Prabumulih, SPBU 2431482 Kabupaten Lahat, dan SPBU 24316186 Kota Lubuk Linggau.
Toilet dan mushala di SPBU dalam wilayah Sumsel itu dan beberapa provinsi di wilayah Sumbagsel sudah diperbarui dan dipercantik.
Untuk para pengguna yang dalam perjalanan mudik dan balik Lebaran Idul Fitri ketika melewati wilayah Sumbagsel dipersilakan untuk menggunakan toilet dan beribadah dengan nyaman di mushala SPBU," ujar Nikho.
Sementara Sales Area Manager Retail Sumsel Jimmy Wijaya menjelaskan bahwa Pertamina Patra Niaga menaruh perhatian lebih pada kenyamanan konsumen salah satunya dengan program peremajaan Totem Toilet Mushala (TTM) di SPBU.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan di seluruh SPBU untuk memastikan stok BBM tetap aman atau selalu tersedia dalam jumlah cukup banyak untuk para pemudik.
Saat ini, ketersediaan BBM dan LPG dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan meliputi 10 terminal BBM, dua terminal LPG, 688 SPBU, 56 SPBE, 491 Agen LPG, dan enam DPPU.
Selain infrastruktur dan sarana fasilitas utama, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga menyediakan layanan tambahan BBM di jalur
potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa 87 SPBU Siaga, 5.540 Outlet Pangkalan LPG Siaga, tujuh unit Kiosk Pertamina Siaga, 18 unit motorist, dan 16 Unit Mobil Tanki Standby.
Di balik selalu tersedianya BBM selama masa libur panjang ini, ada sosok-sosok berdedikasi seperti Imam dan Maheza yang bersiaga sepanjang hari demi memastikan para pemudik bisa berbagi kehangatan bersama keluarga pada Hari Raya Idul Fitri 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kisah pekerja Pertamina menjaga ketersediaan energi pada masa Lebaran