Jakarta (ANTARA) -
Seorang ekonom menilai ketidakpastian perekonomian global mendorong aliran dana ke aset safe-haven seperti dolar AS dan emas sehingga turut berdampak pada volatilitas rupiah saat ini.
"Ketidakpastian perekonomian global mendorong aliran dana ke aset-aset safe-haven. Melemahnya perekonomian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik memaksa pelaku pasar untuk menempatkan dananya pada instrumen yang dianggap aman (safe haven), seperti dolar AS dan komoditas emas," kata Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Untuk memitigasi volatilitas eksternal, Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan triple intervensi, twist operasi, implementasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), dan lelang instrumen terkini untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dan menyerap aliran modal.
Instrumen tersebut meliputi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), serta Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).