"Ini berkisar ada 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak yang ada di gudang itu," ucap Hasan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, menyampaikan bahwa sejauh ini aparat masih kesulitan mendekat ke lokasi kebakaran sehingga untuk sementara ini prioritasnya mengevekuasi warga di sekitar gudang munisi.
"Warga sudah kami evakuasi ke tempat yang lebih aman, dan babinsa (bintara pembina desa, red.) terus berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk mengamankan masyarakat yang ada di sana," kata Brigjen TNI Kristomei.
Kadispenad menyebut per pukul 20.23 WIB api masih membakar kompleks gudang munisi itu. Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya di Ciangsana itu menyimpan berbagai jenis munisi TNI AD, termasuk peluru-peluru kaliber besar, munisi untuk artileri medan, dan artileri pertahanan udara (arhanud).
"Informasi terakhir dari yang di lapangan (ledakan, red.) masih terjadi, dan kami sukar mendekat karena gudang munisi ini juga memuat berbagai macam jenis peluru, termasuk yang kaliber besar ada di sana sehingga dikhawatirkan terjadi ledakan-ledakan yang justru dapat membahayakan. Jadi, kita tunggu dahulu semuanya," kata Kadispenad.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pangdam Jaya jelaskan kronologis meledaknya gudang munisi di Ciangsana