Jakarta (ANTARA) - Vaksin Bacillus Calmette–Guérin (BCG), yang pertama kali digunakan pada tahun 1921, merupakan vaksinasi yang saat ini digunakan untuk pencegahan tuberkulosis (TB).
Meskipun efektif mencegah TB pada anak-anak dengan efikasi 60–80 persen, vaksin BCG tidak efektif melawan TB paru pada orang dewasa.
Karena itu, WHO merekomendasikan pengobatan obat untuk TB pada orang dewasa, dengan skema pengobatan enam bulan yang mencakup isoniazid dan rifampicin, ditambah dengan pyrazinamide dan ethambutol pada dua bulan pertama.
Namun, efek samping serius dari pengobatan ini, seperti hepatotoksisitas dan neuropati, sering menyebabkan pasien tidak patuh pada pengobatan, yang dapat mengakibatkan relaps infeksi dan pengembangan TB yang resisten obat.
Untuk mengatasi TB yang resisten obat, penelitian terus dilakukan untuk mencari regimen pengobatan yang lebih pendek dan efektif.
Rifampicin, dengan potensi sterilisasi yang tinggi, terbukti menghilangkan bakteri yang persisten dan dosis tingginya dapat memperpendek durasi pengobatan.
Berita Terkait
Menulis sastra untuk melembutkan dan menyehatkan jiwa
Selasa, 10 Desember 2024 9:54 Wib
Dokter paparkan proses terapi guna tangani kecanduan judol
Senin, 18 November 2024 20:42 Wib
Para dokter dunia kupas pengembangan sel punca serta terapi gen
Minggu, 10 November 2024 15:15 Wib
Menguak potensi dan tantangan terapi sel punca
Selasa, 15 Oktober 2024 14:54 Wib
Terapi pil KB tidak menurunkan kesuburan anak remaja
Jumat, 27 September 2024 20:07 Wib
Polisi sebut anak artis Nikita Mirzani jalani terapi di rumah demi keamanan
Senin, 23 September 2024 16:59 Wib
Apa itu gangguan bicara pada pasien anak dengan celah lelangit
Senin, 24 Juni 2024 14:11 Wib
Psikologis anak penting diperhatikan saat terapi diabetes
Kamis, 18 April 2024 13:03 Wib