Terobosan terkini terapi tuberkulosis

id tuberkulosis,terapi sel,sel punca,terapi TB,hari TB sedunia

Terobosan terkini terapi tuberkulosis

Ilustrasi - Dokter memeriksa penderita penyakit tuberkulosis (TBC). ANTARA/Arif Firmansyah/am.

Selain itu, WHO baru-baru ini memperkenalkan regimen pengobatan 6 bulan untuk pasien MDR/pre-XDR TB yang lebih tua dari 15 tahun, yang mencakup bedaquiline, pretomanid, linezolid, dan moxifloxacin.

Pendekatan baru dalam penyampaian obat, seperti terapi inhalasi, menawarkan keuntungan dosis yang lebih rendah, toksisitas yang berkurang, dan kepatuhan pasien yang lebih baik, dengan langsung menargetkan lokasi infeksi. Inovasi ini membuka harapan baru dalam memerangi TB, terutama TB yang resisten terhadap obat.

Mycobacterium tuberculosis, penyebab TB, memperlihatkan keefektifannya dalam menghindari respons imun bawaan dengan dosis infeksi yang sangat rendah, diperkirakan hanya sekitar tiga bakteri.

Sebelum ditelan oleh sel fagositik, bakteri TB berinteraksi dengan cairan lapisan alveolar, yang terdiri dari campuran kompleks lipid dan protein. Cairan ini memfasilitasi peningkatan penyerapan dan pembunuhan patogen oleh fagosit dan memiliki efek variatif terhadap interaksi dengan sel epitel alveolar.

Kekurangan surfaktan paru-paru, akibat penuaan atau merokok, meningkatkan replikasi TB dalam sel dan meningkatkan risiko pengembangan TB.

Penelitian terkini menunjukkan bahwa antibodi IgM spesifik terhadap TB yang dihasilkan oleh vaksinasi dapat memberikan perlindungan, menandakan kemungkinan pengembangan vaksin yang mengganggu tahap awal infeksi dengan menghambat faktor virulensi atau mengubah interaksi makrofag secara fungsional.