Dia mengatakan hingga kini penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun sejumlah hal antara lain gender, usia, riwayat terkena kanker pada salah satu payudara serta riwayat keluarga pernah terdiagnosis kanker dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara.
"Gender, wanita lebih banyak mengalami kanker payudara. Ada laki-laki yang mengalami kanker payudara tetapi jarang sekali. Kemudian usia. Jadi, semakin tua seseorang, semakin tinggi risikonya terkena kanker payudara," kata dia.
Ade mengatakan kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak ditemukan di RSUD Pasar Minggu selain kanker kepala leher dan kanker serviks atau leher rahim.
Sementara itu, dalam seminar yang sama, Pengelola Program Kanker dan Kelainan Darah Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Radhiana Purisanti mengingatkan bahwa warga Jakarta bisa mengakses layanan deteksi dini kanker payudara, juga serviks di puskesmas yang tersebar di DKI Jakarta tanpa dipungut biaya.
Global Cancer Observatory 2022 menunjukkan empat kanker terbanyak yakni kanker payudara, kanker paru, kanker leher rahim dan kanker kolorektal.
Untuk wanita, kanker payudara dan leher rahim menjadi kanker tertinggi, sementara pada pria yakni kanker paru dan kanker kolorektal.
Sedangkan, data global kanker (Globocan) 2022 menunjukkan ada 66.000 kasus baru kanker payudara di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ini yang harus diperhatikan saat periksa payudara sendiri