Potensi rempah jadi produk kecantikan

id produk herbal,produk kecantikan ,Nenek Moyang69,reses Pastika

Potensi rempah jadi produk kecantikan

Anggota DPD Made Mangku Pastika saat memperhatikan salah satu bahan baku produk masker herbal saat mendengarkan penjelasan dari Ketut Dian Sugiantari yang merupakan pemilik usaha Nenek Moyang69 di Gianyar, Minggu (18/2/2024). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.



"Untuk kencur dan kemiri, kami bahkan sampai mendatangkan dari petani di Flores karena kapasitas produksi dari petani Bali belum mencukupi. Sedangkan kunyit dan dedaunan masih mencukupi dari petani di Bali," kata Intari yang mengawali bisnisnya di usaha jasa konstruksi itu.

Intari menuturkan, dia mulai menekuni UMKM herbal Nenek Moyang69 setelah sempat mendapatkan tender untuk salah satu brand produk minyak herbal ternama di Bali pada 2017.

"Dari itu, memacu saya untuk mengembangkan produk herbal. Sedangkan racikannya berbekal resep yang diberikan dari nenek, yang kemudian saya kembangkan. Apalagi lulur atau di Bali yang dikenal dengan nama boreh memang berasal dari para leluhur kita," ucap Intari.

Berbagai produk perawatan kulit badan dan wajah hingga mengatasi pegal-pegal yang dihasilkan sudah mengantongi sertifikat Halal dan terdaftar di BPOM.

"Untuk pemasarannya, kami memiliki distributor, agen dan reseller (pengecer) di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu dalam skala kecil sudah mulai ekspor untuk spa-spa di Australia dan Taiwan," katanya.

Intari berharap ada artis yang bisa menjadi "influencer" untuk produknya, di tengah permintaan pasar yang naik turun. "Jika permintaan bisa meningkat, mudah-mudahan semakin banyak bahan baku yang bisa dibeli dari petani kita," ujarnya.
Produk masker herbal Nenek Moyang69 yang sudah dikemas dan siap diedarkan. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mengapresiasi bisnis yang dilakoni oleh Intari itu sejalan dengan tren gaya hidup sehat dunia "back to nature" atau kembali ke alam.

"Kita tentu harus menyambut tren 'back to nature' karena manusia itu ingin hidupnya sehat, ingin lebih alamiah sehingga lama kelamaan perawatan tubuh dengan bahan kimia tentu akan ditinggalkan," ucap mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Selain itu, usaha Nenek Moyang69 juga telah memanfaatkan kekayaan alam. "Kita bersyukur sekali Indonesia itu kaya alamnya, tanahnya, dan udaranya. Itu rahmat Tuhan yang di sini dimanfaatkan dengan baik," kata Pastika.



Menurut Pastika, yang tidak kalah penting, pelaku UMKM herbal ini sudah mulai bergerak dari hulu ke hilir, yakni mulai dari memanfaatkan lahan, memanfaatkan tanaman, memberdayakan petani dan memanfaatkan teknologi serta proses produksi sudah mengikuti kaidah kesehatan.

Tak hanya menghidupi petani di Bali, bahkan sampai petani di Flores karena kencur dan kemiri didatangkan dari sana. Di samping itu juga mampu menyerap tenaga kerja dan hasilnya untuk mendukung industri kebugaran yang memang sedang berkembang.

"Para petani daripada lahannya kosong, 'kan lebih baik ditanami daun liligundi, daun salam dan sebagainya. Itu saya kira tidak sulit karena banyak sekali lahan menganggur dan lahan kritis yang bisa dimanfaatkan para petani kita," kata anggota DPD yang tak maju lagi dalam Pemilu 2024 ini.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengusaha muda Bali angkat potensi rempah jadi produk kecantikan