Reeves bersaing ketat dengan peraih medali perak Olimpiade di kelas 76kg Kate Vibert, yang masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat. Vibert mendapati dirinya berada dalam posisi yang buruk saat bertanding di kelas 71kg karena kesuksesan Reeves.
"Saya berniat berkompetisi di tujuh kualifikasi karena itu memberi saya peluang paling besar," kata Reeves.
"Saya tidak pernah memikirkan angka-angkanya. Tarik nafas, lakukan snatch, tarik nafas, lakukan clean and jerk, yang saya fokuskan hanyalah melakukan angkatan. Dan itu berhasil."
Ditanya apakah dia merasa kasihan pada Vibert, Reeves mengatakan tidak akan meminta maaf.
"Saya senang kami berteman, memiliki dinamika di antara kami. Saya mengagumi Kate dan saya sangat antusias melihat apa yang bisa dia berikan juga," ujar Reeves.
Sementara itu, dalam ajang pengumpulan poin untuk dapat bertanding di Olimpiade Paris tersebut dua lifter Indonesia mencatatkan kesuksesan. Eko Yuli Irawan meraih medali perak pada kelas 61kg Grup B, demikian pula dengan Rahmat Erwin Abdullah yang juga meraih perak pada kelas 81kg putra Grup A.