Victor Osimhen, Indonesia, dan warisan Piala Dunia U-17

id Piala Dunia U-17 2023, Victos Osimhen, Piala Dunia,Timnas Indonesia,berita sumsel, berita palembang

Victor Osimhen, Indonesia, dan warisan Piala Dunia U-17

Victor Osimhen (kanan) saat bersama timnas U-17 Nigeria, kala berduel dengan Abdoul Dante dari timnas U-17 Mali dalam final Piala Dunia U-17 Chile 2015 di Stadion Sausalito di Vina del Mar, Chile, pada 8 November 2015. ANTARA/AFP/ANDRES PINA.

Prancis menjadi satu-satunya mantan juara dunia yang maju ke babak ini, sedangkan Mali, Argentina, dan Jerman belum pernah menjuarai turnamen ini.

Piala Dunia U-17 di Indonesia ini juga bisa menjadi embrio untuk lahirnya generasi emas dalam sepak bola dunia yang menjadi tulang punggung negaranya ketika mendominasi sepak bola dunia di masa depan.

Bagi penggemar sepak bola Indonesia sendiri, Piala Dunia U-17 2023, termasuk partai semifinal yang pastinya menarik, bisa menjadi pengalaman berharga, bahkan menjadi inspirasi.

Menjadi saksi untuk lahirnya calon-calon superstar yang bakal merajai sepak bola global, adalah pengalaman yang menarik.

Itu juga bisa menjadi inspirasi untuk sepak bola Indonesia dalam menguakkan talenta-talenta hebat di dalam negeri yang suatu saat nanti mendorong Indonesia tampil hebat dalam setiap kompetisi internasional.

Lain dari itu, stadion-stadion yang megah dan manajemen pertandingan yang modern selama Piala Dunia U-17 2023, bisa membuat masyarakat sepak bola nasional mendapatkan pelajaran berharga yang bisa menguatkan tekad dan kepercayaan diri.

FIFA sendiri terlihat puas kepada apa yang diberikan Indonesia untuk turnamen ini. Ini bisa menjadi energi tambahan yang memperbesarkan keyakinan Indonesia bahwa Piala Dunia U-17 2023 hanyalah awal untuk turnamen-turnamen lebih besar lagi.

Bukan tak mungkin sukses Piala Dunia U-17 2023 menjadi momen untuk jatuh cintanya sepak bola global kepada Indonesia sehingga suatu saat nanti mempercayakan Piala Dunia kepada Indonesia, baik secara sendiri maupun bersama negara-negara Asia Tenggara lain.

Sebuah Piala Dunia yang digelar di bagian tenggara Asia yang kebanyakan dari total 689 juta penduduknya menggemari sepak bola adalah ide yang menarik untuk diwujudkan.

FIFA yang mengampanyekan slogan "sepak bola menyatukan dunia" perlu mempertimbangkan ide itu baik-baik.