Jeka Saragih sebut kemenangan TKO di debut UFC karena lawan lemah
Jakarta (ANTARA) - Petarung MMA asal Indonesia yang baru saja memenangkan laga perdana di Ultimate Fighting Championship (UFC) Jeka Saragih menyebut kemenangannya didapat karena dia bertarung dengan lawan yang lemah.
Jeka yang baru tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten, Rabu, juga mengaku selalu merasa beruntung setiap kali memenangkan pertandingan MMA.
"Setiap pertandingan saya itu keberuntungan bagi saya, tidak ada itu karena jago saya, itu karena keberuntungan. Dan mungkin lawannya lemah," kata Jeka.
Jeka banyak mendapat komentar miring atas kemenangannya di laga debut UFC, mulai dari gaya selebrasi kemenangan yang dianggap tidak menghargai lawan dan juga pukulan TKO kepada lawan yang sedang tidak siap karena membelakangi Jeka.
Dia juga mengakui banyak omongan negatif yang menyebutnya tidak akan bisa menang pada pertandingan-pertandingan UFC nan keras. Akan tetapi Jeka menerima segala kritikan itu sebagai motivasi di atas ring. "Pertandingan kemarin sangat berharga. Karena saya sangat dikecilkan dan saya juga tidak diharapkan untuk menang. Tapi itu jadi motivasi kemarin," kata Jeka.
Dalam menjalani pertandingan MMA, Jeka memang kerap melakukan psywar kepada lawannya, sebelum atau saat pertandingan dengan mengejek. Pada kemenangan di debutnya dalam ajang UFC, Jeka juga menari-nari usai menjatuhkan petarung MMA asal Brazil Lucas Alexander.
"Banyak netizen yang bilang, Bang, jangan songong-songong. Tetap saja songong, memang bawaan lahir," katanya.
Jeka Saragih adalah petarung MMA pertama asal Indonesia yang bisa menjajal kerasnya ring oktagon UFC.
Jeka menang pada debutnya di UFC pada 19 November di Las Vegas, Amerika Serikat, melawan petarung asal Brazil Lucas Alexander di kelas ringan. Jeka menang TKO di ronde pertama atas lawannya atau lebih tepatnya dalam waktu 1 menit 31 detik.
Jeka yang baru tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Banten, Rabu, juga mengaku selalu merasa beruntung setiap kali memenangkan pertandingan MMA.
"Setiap pertandingan saya itu keberuntungan bagi saya, tidak ada itu karena jago saya, itu karena keberuntungan. Dan mungkin lawannya lemah," kata Jeka.
Jeka banyak mendapat komentar miring atas kemenangannya di laga debut UFC, mulai dari gaya selebrasi kemenangan yang dianggap tidak menghargai lawan dan juga pukulan TKO kepada lawan yang sedang tidak siap karena membelakangi Jeka.
Dia juga mengakui banyak omongan negatif yang menyebutnya tidak akan bisa menang pada pertandingan-pertandingan UFC nan keras. Akan tetapi Jeka menerima segala kritikan itu sebagai motivasi di atas ring. "Pertandingan kemarin sangat berharga. Karena saya sangat dikecilkan dan saya juga tidak diharapkan untuk menang. Tapi itu jadi motivasi kemarin," kata Jeka.
Dalam menjalani pertandingan MMA, Jeka memang kerap melakukan psywar kepada lawannya, sebelum atau saat pertandingan dengan mengejek. Pada kemenangan di debutnya dalam ajang UFC, Jeka juga menari-nari usai menjatuhkan petarung MMA asal Brazil Lucas Alexander.
"Banyak netizen yang bilang, Bang, jangan songong-songong. Tetap saja songong, memang bawaan lahir," katanya.
Jeka Saragih adalah petarung MMA pertama asal Indonesia yang bisa menjajal kerasnya ring oktagon UFC.
Jeka menang pada debutnya di UFC pada 19 November di Las Vegas, Amerika Serikat, melawan petarung asal Brazil Lucas Alexander di kelas ringan. Jeka menang TKO di ronde pertama atas lawannya atau lebih tepatnya dalam waktu 1 menit 31 detik.