Indonesia tingkatkan nilai tambah bambu lewat rumah produksi bersama

id Menkopukm teten,rumah produksi bersama bambu,Bambu manggarai NTT,bambu manggarai

Indonesia tingkatkan nilai tambah bambu lewat rumah produksi bersama

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (kiri) saat meninjau Rumah Produksi Bersama (RPB) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-Kemenkop UKM

"Dalam ekonomi restoratif, salah satu wujudnya adalah memulihkan sumber daya yang rusak atau meregenerasinya, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Di sini ada 40 ribu hektare kebun bambu, cara memanennya dengan menjaga regenerasi produksinya. Ini luar biasa," ujarnya pula.

Apalagi, katanya lagi, jika pemda membuat pembinaan afirmatif hingga kebijakan restoratif lingkungan yang mengharuskan semua hotel, resort, dan perkantoran menggunakan bambu.

"Hal itu akan menghidupkan ekonomi masyarakat di NTT, karena kebutuhan bambu akan meningkat. Bagi NTT ini menjadi bentuk konsep ekonomi restoratif, seiring potensi bambu di wilayah ini yang luar biasa," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat Fransiskus Sales Sodo optimistis pertumbuhan usaha bambu akan terus berkembang di NTT khususnya Manggarai Barat, karena merupakan potensi unggulan lokal.

"Sebab, dalam sejarahnya masyarakat Manggarai itu dekat sekali dengan bambu. Jadi, hakikat hidup orang Manggarai itu tidak pernah jauh dari bambu. Sehingga, bagi orang Manggarai, bambu adalah bagian dari orang Manggarai itu sendiri," kata Fransiskus.

Terlebih lagi, ujar Frasiskus, di Labuan Bajo sudah dibangun Rumah Produksi Bersama khusus bambu. Ia yakin RPB akan mampu mendorong pemda untuk membangun destinasi prioritas berkelanjutan.