Jakarta (ANTARA) - Regina Art Monologue Project mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pesan perdamaian di Paris, Perancis melalui dua pementasan teater monolognya yang berjudul Cotton Candy dan Besok atau Tidak Sama Sekali.
"Hentikan perang demi kemanusiaan karena perang hanya menyebabkan penderitaan terutama bagi perempuan dan anak-anak,” kata Produser dan Pemain Regina Art Monologue Project Joane Win dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Joane menjelaskan pementasan dua monolog tersebut mengusung tema perjuangan yang sama yaitu mendapatkan keadilan, kemerdekaan dan penghargaan terhadap martabat manusia.
Ia menjelaskan masyarakat dalam situasi dunia saat ini diajak untuk menemukan kembali arti kehidupan dan perdamaian melalui karakter Lisa yang dibawakan oleh Joane Win dalam monolog Cotton Candy.
Monolog berjudul Cotton Candy karya E.D.Jenura ini mengisahkan tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi trauma yang sangat berat.
Masyarakat juga diajak menemukan arti perjuangan demi mewujudkan kemerdekaan melalui karakter Bung Karno yang dibawakan oleh Wawan Sofwan dalam monolog Besok atau Tidak Sama Sekali.
Joane berharap pementasan monolog ini dapat menjadi salah satu kontribusi dari seniman Indonesia untuk membangun kesadaran bersama bahwa aspek kemanusiaan harus tetap paling utama di atas segalanya.
“Perdamaian dan keamanan global dapat terwujud dengan komitmen serta kontribusi semua pihak. Sebagai manusia yang berbudaya dan berakal budi kita harus mengutamakan kemanusiaan di atas segalanya,” kata Joane.
Aksi panggung kedua aktor dalam bermonolog mendapat apresiasi dari para penonton yang hadir baik dari masyarakat Indonesia yang tinggal di Paris maupun masyarakat asli setempat.
"Saya lahir pada masa Hindia Belanda dan sempat mengalami pendudukan Jepang. Saat melihat Wawan Sofwan bermonolog saya sempat terharu karena seperti menyaksikan kembali Proklamasi Kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta,” kata Legenda teater dari Bandung Jim Adhi Limas.
Catherine Basset yang merupakan seorang dosen dari kampus Inalco Paris juga sangat tertarik dengan pementasan monolog Cotton Candy karena isu yang diangkat sedang banyak terjadi di tengah masyarakat.
“Saya sangat senang bisa melihat penampilan Joane Win dan saya kagum karena bisa membuat saya paham tentang kejadian yang dialami karena ekspresinya bagus sekali,” ujar Catherine.
Seniman tari dari Indonesia di Paris bernama Kadek Puspasari pun mengatakan dua monolog tersebut sangat menyentuh hatinya dan berhasil membawa semangat kepada para penonton untuk mampu melawan rasa takut terhadap segala peristiwa yang sedang dijalani.
"Saya mengucapkan selamat untuk Regina Art karena ini bukan hanya pentas artistik tapi juga mengangkat tema memanusiakan manusia dan sejarah, itu juga bisa mengobati kerinduan saya pada Indonesia,” katanya.
Berita Terkait
Unsri upayakan perdamaian terkait kasus penganiayaan dokter koas dan hormati proses hukum
Senin, 16 Desember 2024 20:33 Wib
Prabowo: Humanitarian Islam strategis wujudkan perdamaian dunia
Selasa, 5 November 2024 16:04 Wib
Dua tentara RI di Lebanon luka saat bertugas di menara observasi UNIFIL
Jumat, 11 Oktober 2024 8:46 Wib
Guru dan penyuluh jadi duta moderasi perdamaian Pilkada 2024
Jumat, 4 Oktober 2024 20:38 Wib
Sepak bola nasional lahirkan persatuan dan perdamaian
Minggu, 22 September 2024 20:42 Wib
AS ingin negara-negara Arab kirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza
Rabu, 15 Mei 2024 19:23 Wib
Khofifah suarakan perdamaian dunia dari perempuan Indonesia
Sabtu, 4 Mei 2024 20:30 Wib
Kejari OKU Sumsel bentuk 10 rumah restorative justice, tempat musyawarah dan perdamaian
Rabu, 20 Maret 2024 12:59 Wib