"Guru dan penyuluh menjaga Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika senantiasa damai, para guru, pengawas, dan penyuluh lintas agama yang hadir dapat menjadi ambassador atau duta perdamaian pada gelaran nasional pilkada serentak," kata Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Setjen Kemenag RI, HM. Adib Abdushomad, di Palembang, Jumat.
Ia menerangkan bahwa moderasi beragama ingin menjadikan pemeluk agama semakin paham agama, sebab dengan paham agama, mereka akan menjadi pribadi yang toleran dan menghargai keberagaman.
“Semakin paham agama maka Anda akan semakin toleran dan menghargai keberagaman. Hal ini seperti yang disampaikan Gusmen Yaqut Cholil Qoumas terkait moderasi beragama. Kita menghargai keragaman. Tuhan itu bisa menciptakan kita seragam, namun Dia menciptakan kita beragam,” katanya.
Ia menegaskan moderasi beragama penting karena seringkali muncul konflik berdimensi sosial keagamaan, bukan konflik agama. Cara berfikir orang-orang terkait keagamaan yang terlalu ekstrem ke kiri atau ke kanan itulah yang sering menjadi permasalahan.
Sementara Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel Win Hartan menjelaskan peningkatan pemahaman komprehensif tentang penguatan moderasi beragama, toleransi, penguatan nilai-nilai kebangsaan untuk menjaga NKRI dari ancaman disharmonisasi dan disintegrasi bangsa.
"Upaya Kemenag menciptakan kerukunan umat beragama dan satu bukti dalam rangka mensinergikan program Kementerian Agama," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag: Guru dan penyuluh jadi duta moderasi perdamaian Pilkada 2024