New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dipicu kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, yang mempertahankan suku bunga di level 5,25-5,5 persen.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,22 persen menjadi 106,8894.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (1/11/2023) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk kedua kalinya berturut-turut, meskipun perekonomian AS memiliki ketahanan di tengah tingginya suku bunga dan inflasi persisten yang melebihi target The Fed sebesar 2 persen.
Pernyataan terbaru The Fed mencatat bahwa dengan perolehan lapangan kerja yang masih kuat dan inflasi yang masih tinggi, bank sentral terus mempertimbangkan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mengembalikan inflasi ke level 2 persen seiring berjalannya waktu.
Para ekonom ABN Amro mengatakan The Fed telah mencapai akhir dari siklus pengetatannya.
Berita Terkait
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Bukit Asam bagikan dividen 75 persen laba bersih senilai Rp4,6 triliun
Rabu, 8 Mei 2024 16:10 Wib
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib
Pelaku UMKM disebut ingin karyawan BUMN beli produk mereka
Rabu, 8 Mei 2024 8:31 Wib
Bulog OKU terangkan alasan beras SPHP naik Rp12.500/Kg
Selasa, 7 Mei 2024 18:36 Wib
Pama Grup ajak wartawan Sumatera-Kalimantan tinjau Proklim Wonosobo
Selasa, 7 Mei 2024 16:50 Wib