Ia menjelaskan bahwa memberikan contoh langsung mempunyai potensi lebih besar untuk dapat ditiru langsung oleh anak tanpa harus mengajarkan.
Dirinya menilai metode tersebut lebih optimal dibandingkan dengan memarahi atau menceramahi sang anak.
"Memberikan contoh pada anak akan memunculkan karakter positif tanpa harus mengajarkan, dibanding hanya dengan memarahi atau mengomel," ujarnya.
Ia mengatakan orang tu harus memahami kepribadian masing-masing anak.
Bisa saja, katanya, pola asuh yang diberikan kepada satu anak berbeda dengan anak lainnya.
Ia menjelaskan kesabaran serta memahami kondisi psikologi anak menjadi kunci agar keluarga yang dibentuk dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada anak.
"Sebagai orang tua harus banyak mengalah dan memahami, karena orang tua pernah jadi anak, namun anak belum pernah jadi orang tua," katanya.