Palembang (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Nurcahyo Heru Prasetyo menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah itu pada tahun 2023 tetap tumbuh kuat atau berada di kisaran 5 persen.
Nurcahyo saat diwawancarai di Palembang, Jumat, mengatakan hal tersebut didorong oleh akselerasi mobilitas masyarakat serta pelaku usaha yang masih terus mendorong konsumsi walaupun tidak setinggi pada tahun sebelumnya.
"Sejak tahun 2022 hingga sekarang perekonomian Sumsel masih tumbuh cukup baik di atas 5 persen," ujarnya.
Menurut dia, terdapat beberapa catatan penting yang diperkirakan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Sumsel hingga menutup tahun 2023. Lalu, adanya perlambatan ekonomi global yang dinilai memiliki efek rambatan terhadap perlambatan sisi konsumsi rumah tangga di Sumsel.
"Perlambatan ekonomi global tentunya akan mempengaruhi konsumsi masyarakat khususnya inflasi kenaikan barang-barang impor, nilai tukar juga mengalami pelemahan," jelasnya.
Kemudian, perlambatan konsumsi rumah tangga di Sumsel dipengaruhi oleh pembatalan salah satu kegiatan besar, yaitu FIFA U-20 yang sebelumnya direncanakan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya, Kota Palembang.
Sedangkan dari sisi ekspor luar negeri, katanya, pelemahan terhadap permintaan dan harga batubara secara global juga menjadi salah satu ancaman. Sebab, hal itu dapat memberikan dampak terhadap nilai ekspor Sumsel yang didominasi oleh komoditas ekspor batubara.
Namun, melihat dari sisi investasi, telah terjadi akselerasi yang cukup baik di Sumsel seiring dengan peningkatan investasi bangunan yang disokong oleh proyek swasta diantaranya PLTU Sumsel 8 dan jalan tol.
"Untuk pos konsumsi pemerintah memang ada penurunan pagu APBD pemerintah daerah se Sumsel. Namun kita harapkan Pemda mampu terus melakukan koordinasi dan merealisasikan dengan baik sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumsel," kata Nurcahyo.