New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) setelah pemerintah Amerika menghindari penutupan kantor dan pelayanan, serta data ekonomi kembali mendukung pandangan bahwa The Federal Reserve akan mempertahankan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang lainnya naik 0,62 persen menjadi 106,89 pada akhir perdagangan.
Manufaktur AS melangkah lebih jauh menuju pemulihan pada September seiring dengan meningkatnya produksi dan membaiknya lapangan pekerjaan.
Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu malam dengan besar dari Partai Demokrat setelah Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mundur dari tuntutan awal oleh kelompok garis keras partainya untuk rancangan undang-undang yang partisan.
Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun menyentuh 4,703 persen karena pencegahan penutupan pemerintahan mengurangi permintaan utang AS. Sementara data tersebut menyoroti ketahanan perekonomian meski target suku bunga The Fed dalam wilayah yang terbatas.
"Ada perasaan bahwa ekonomi AS dapat menerima suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang sedikit lebih lama," kata Kepala Strategi FX Amerika Utara CIBC Capital Markets Bipan Rai di Toronto.
Menurut Rai, secara implisit hal itu juga berarti bahwa The Fed mungkin tidak akan terlalu cepat untuk memangkas suku bunga tahun depan.