Sumber air minum tidak layak tingkatkan risiko stunting

id Stunting,Air minum layak,Hunian layak,BKKBN,berita sumsel, berita palembang

Sumber air minum tidak layak tingkatkan risiko stunting

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (8/9/2023). (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)


Hasto menuturkan persentase rumah tangga anak usia dini di Indonesia yang memiliki akses rumah tangga layak huni adalah sebanyak 57,91 persen, yang memiliki sumber air minum layak sebanyak 90,67 persen dan yang memiliki sanitasi layak sebanyak 80,93 persen.

Sementara untuk persentase keluarga sasaran berisiko stunting akibat sumber air minum tidak layak di Kalimantan Barat (Kalbar) meliputi Sambas 88,4 persen, Kubu Raya 73,72 persen, Mempawah 71,72 persen, Kayong Utara 67,88 persen, dan Pontianak 53,22 persen.

Landak 44,54 persen, Melawi 40,9 persen, Bengkayang 39,75 persen, Sanggau 36,38 persen, Singkawang 35,69 persen, Sintang 35,66 persen, Kapuas Hulu 34,5 persen, Sekadau 29 persen dan Ketapang 17,75 persen.

Untuk persentase keluarga sasaran berisiko stunting akibat jamban tidak kayak di Kalbar meliputi Landak 41,79 persen, Melawi 41,16 persen, Sintang 33,05 persen, Sanggau 31,05 persen, Kapuas Hulu 29,27 persen, Bengkayang 28,97 persen, dan Kubu Raya 26,99 persen.

Selanjutnya, Kayong Utara 25,87 persen, Mempawah 23,03 persen, Sekadau 20,96 persen, Ketapang 18,45 persen, Sambas 15,33 persen, Pontianak 9,79 persen, dan Singkawang 6,98 persen.

Sedangkan untuk persentase keluarga sasaran berisiko stunting akibat rumah tidak layak huni di Kalbar meliputi Sambas 95,63 persen, Kayong Utara 92,25 persen, Landak 91,05 persen, Mempawah 90 persen, dan Bengkayang 85,48 persen.

Sintang 84,68 persen, Kubu Raya 82,43 persen, Melawi 80,76 persen, Kapuas Hulu 80,49 persen, Sanggau 78,67 persen, Sekadau 75,04 persen, Ketapang 72,54 persen, Pontianak 71,7 persen dan Singkawang 61,61 persen.