Jakarta (ANTARA) -
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan langkah kunci untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lantaran separuh dari tenaga kerja yang terserap di sektor UMKM belum bankable.
Dalam Plenary Sessions on AIPF sub-themes III: Inclusive Digital Transformation di sela KTT ASEAN 2023-ASEAN Indo-Pasifik Forum (AIPF), di Jakarta, Rabu, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Winston Rumantir mengatakan sekitar 97 persen tenaga kerja Indonesia terserap di sektor UMKM yang menyumbang 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
"Makanya akses pembiayaan ke separuh dari mereka sangat terbatas. Kami yakin keterlibatan digital adalah kuncinya," katanya pula.
Silvano mengatakan hal itu pulalah yang mendorong BNI untuk mengakuisisi Bank Mayora pada tahun 2022 lalu.
BNI pun telah meluncurkan hibank (dibaca haibank) yang didirikan dengan tujuan untuk melayani sektor UMKM dengan infrastruktur digital.