Bulog OKU kendalikan lonjakan harga beras di pasaran

id Kenaikan harga beras, gudang bulog, HET pemerintah, Bulog OKU

Bulog OKU kendalikan lonjakan harga beras di pasaran

Tim gabungan melakukan pengawasan ke pasar tradisional Baturaja, Jumat. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan mengendalikan lonjakan harga beras di pasaran agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Hal itu diungkapkan Kepala Bulog OKU Julkhaidar Romadhon menyikapi kenaikan harga beras per 1 Desember 2023 di Baturaja, Jumat.

"Iya, per hari ini harga beras resmi naik secara nasional sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah," katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras melebihi HET, kata dia, pihaknya mengoptimalkan pengawasan penyaluran beras pemerintah guna memastikan tersalurkan kepada masyarakat tidak melebihi HET.

Dalam pengawasan pihaknya membentuk tim yang melibatkan TNI, Polri dan dinas terkait untuk mengawasi penyaluran beras di pasar tradisional wilayah itu.

"Kami melakukan peninjauan sekaligus pengawasan ke sejumlah pedagang yang menjual beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang kami distribusikan ke sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten OKU beberapa waktu lalu," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga beras ini sesuai ketetapan pemerintah yang dibagi zonasi wilayah dimana Provinsi Sumsel berada di zona 1.

Adapun HPP untuk gabah dan beras yang telah ditetapkan yaitu Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp5.000/Kg, Gabah Kering Panen (GKP) Rp5.100/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) Rp6.200/Kg, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog Rp6.300/Kg, dan beras premium di gudang Perum Bulog Rp9.950/Kg. Sedangkan mengenai penetapan HET Beras, Jul menjelaskan, HET dihitung berdasarkan zonasi dan untuk zona 1 di Sumsel dengan harga beras medium sebesar Rp10.900/Kg.