“Oleh karena itu, rupiah mungkin dibuka menguat, tapi bisa berakhir melemah karena faktor yield AS tersebut,” ungkap Ariston.
Dia memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp15.350 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.280 per dolar AS.
Dolar AS bergerak sedikit lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menunggu data Purchasing Managers' Index (PMI) Standard & Poor's (S&P) pada Rabu (23/8/2023) dan Simposium Ekonomi Jackson Hole pada 24-26 Agustus 2023.
Simposium Ekonomi Jackson Hole akan dihadiri oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde yang diharapkan memberikan petunjuk untuk panduan lebih lanjut tentang kebijakan moneter mereka.
Berita Terkait
Rupiah Selasa meningkat 54 poin menjadi Rp15.803 per dolar AS
Selasa, 19 November 2024 9:23 Wib
Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
Sabtu, 16 November 2024 14:12 Wib
Ekonom proyeksikan surplusperdagangan RI capai 2,74 miliar dolar AS
Jumat, 15 November 2024 10:14 Wib
Sinar Mas bangun SPBU bp pertamainvestasi tiga juta dolar AS
Kamis, 14 November 2024 10:14 Wib
Prabowo: perusahaan Indonesia-China akan teken kontrak 10 miliar dolar AS
Sabtu, 9 November 2024 13:07 Wib
Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"
Jumat, 8 November 2024 9:53 Wib
Kumpulkan 1,5 juta dolar AS, di persidangan Harvey paparkan perannya
Selasa, 5 November 2024 7:15 Wib
Rupiah Senin pagi melemah 3 poin menjadi Rp15.153 per dolar AS
Senin, 23 September 2024 9:53 Wib