BMKG prakirakan hujan mengguyur mayoritas kota besar Indonesia

id bmkg,prakiraan cuaca,cuaca hari ini,laporan cuaca,siklon tropis

BMKG prakirakan hujan mengguyur mayoritas kota besar Indonesia

Pengendara melintas di jalan saat hujan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (1/11/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj/pri.


Di Jawa, hujan ringan juga berpotensi mengguyur Serang, Bandung, dan Semarang. Adapun Jakarta diprakirakan berawan, serta Yogyakarta dan Surabaya berpotensi cerah berawan dengan suhu udara berkisar 23 sampai 33 derajat Celcius.

Sementara itu, Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara umumnya berawan hingga cerah berawan dengan suhu udara berkisar 21 hingga 32 derajat Celcius.

Kota-kota besar di Kalimantan umumnya berawan hingga berawan tebal, kecuali di Tanjung Selor karena berpotensi hujan yang disertai kilat atau petir.



Di Sulawesi, langit berawan hingga cerah berawan berpotensi memayungi wilayah Makassar, Gorontalo, Manado, dan Kendari dengan suhu udara berkisar antara 23 sampai 33 derajat Celcius. Potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di Mamuju dan waspadai potensi hujan petir di Palu.

Selanjutnya, kota-kota di wilayah Indonesia Timur masih didominasi cuaca hujan. Potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di Ambon, sedangkan Manokwari dan Jayapura diprakirakan turun hujan dengan intensitas sedang, kecuali Ternate umumnya cuaca cerah berawan dengan suhu udara berkisar 24 hingga 32 derajat Celcius.

BMKG melaporkan Siklon Tropis Doksuri terpantau berada di laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 45 knot dan tekanan udara 994 milibar.

Sistem itu diprakirakan bergerak ke arah barat dan menginduksi kecepatan angin lebih dari 25 knot di wilayah Filipina, Samudra Pasifik, utara Halmahera hingga timur Filipina.

Faktor dorongan massa udara kering yang mampu mengangkat uap air basah di depan wilayah intrusi menjadi lebih hangat dan lembab diprakirakan terdapat di wilayah Papua dan Papua Barat.

"Waspadai peningkatan ketinggian gelombang laut akibat peningkatan kecepatan angin lebih besar dari 25 knot di wilayah Laut Andaman, Samudra Hindia, selatan Jawa, kemudian perairan utara Halmahera, dan Laut Arafuru," pungkas Maria.