"Selanjutnya, The Fed akan mulai menjalankan kebijakan moneter longgar karena tekanan inflasi sudah mereda," ungkap Rully.
Pada pagi tadi, pengamat pasar uang Ariston Tjendra telah memperkirakan bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS dapat tertahan hari ini apabila fokus pasar ke pengumuman suku bunga AS pekan depan.
“Probabilitas lebih dari 96 persen bahwa suku bunga acuan AS akan dinaikkan 25 basis poin menurut survei CME FedWatch Tool,” ucapnya.
Selain itu, data ekonomi AS pada Jumat malam (14/7) menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen AS yang disurvei Universitas Michigan masih tinggi terhadap perekonomian dan hal tersebut bisa mendorong kenaikan inflasi.