Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra mengatakan bahwa majelis hakim konstitusi dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) mengambil sikap akan melaporkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana ke organisasi advokat.
"Kami di Rapat Permusyawaratan Hakim sudah mengambil sikap bersama bahwa kami, Mahkamah Konstitusi, agar ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, akan melaporkan Denny Indrayana ke organisasi advokat yang Denny Indrayana berada," kata Saldi Isra dalam konferensi pers usai pembacaan putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis.
Saldi Isra ingin organisasi advokat menilai apakah yang dilakukan oleh Denny Indrayana melanggar etik sebagai advokat atau tidak.
Karena Denny Indrayana tinggal di Australia, Saldi Isra pun mengungkapkan bahwa pihaknya masih mempelajari cara untuk bersurat kepada dirinya.
"Ini masih dipelajari bagaimana cara menyuratnya terkait dengan ini. Tapi nanti biar organisasi advokat yang menilai sikap ini," ucap Saldi Isra.
Terkait perlu atau tidak melaporkan Denny Indrayana ke aparat penegak hukum, Saldi Isra mengatakan bahwa Mahkamah Konstitusi tidak akan melaporkannya ke polisi.
"Kami di Mahkamah Konstitusi memilih sikap tidak akan melakukan sejauh itu," ucapnya.
Apalagi MK menyadari sudah ada laporan polisi terhadap Denny. MK memercayakan proses hukum dalam perkara pembocoran putusan kepada polisi.
Saldi menyatakan MK siap membantu polisi kalau diperlukan dalam mengusut laporan terhadap Denny, termasuk menghadiri proses permintaan keterangan.
"Kalau sewaktu-kami kami diperlukan, kami akan kooperatif terhadap itu," ujar Saldi.
Saldi mendorong kepolisian mendalami perkara ini secara independen. "Kami harap (di polisi) ditangani sesuai prinsip penegakan hukum yang objektif," kata Saldi.
Sebelumnya, sempat terdapat isu mengenai bocornya putusan MK terkait sistem pemilu.
Isu tersebut muncul ke permukaan akibat cuitan mantan wakil menteri hukum dan hak asasi manusia (wamenkumham) Denny Indrayana yang mengklaim mendapat informasi soal putusan MK terkait sistem pemilu legislatif yang akan kembali ke sistem proporsional tertutup atau coblos partai.
Atas dugaan tersebut, Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Fajar Laksono pun telah menyampaikan bantahan.
Berita Terkait
Mahfud MD: Saya ditawari jadi cawapres Anies Baswedan, tapi menolak
Senin, 5 Juni 2023 16:14 Wib
Bareskrim dalami dugaan kebocoran putusan Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilu
Jumat, 2 Juni 2023 12:00 Wib
Denny Indrayana bantah bocorkan putusan Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilu
Selasa, 30 Mei 2023 11:58 Wib
Polri rapat selidiki dugaan bocornya putusan Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilu
Senin, 29 Mei 2023 16:08 Wib
Tim Kuasa Hukum 02 sebut tiga hal yang memenangi gugatan
Kamis, 27 Juni 2019 12:54 Wib
Denny tuding BIN dan Polri tidak netral
Jumat, 14 Juni 2019 14:17 Wib
Buku Denny Indrayana dianggap bisa jadi panduan berperkara di MK terkait pemilu
Jumat, 1 Februari 2019 19:01 Wib
Dicky Indrayana jadi penjaga gawang spiritual timnas
Jumat, 18 Agustus 2017 20:36 Wib