Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya erupsi yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok yang berlokasi di bagian utara Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Erupsi itu terjadi Senin pukul 16.04 WITA dengan tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 750 meter di atas puncak gunung api tersebut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Letusan itu terekam melalui seismograf dengan amplitudo maksimum 8,7 milimeter dan durasi 52 detik.
Pada pagi tadi sekitar pukul 08.45 WITA, Gunung Ili Lewotolok juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu lebih kurang 750 meter di atas puncak.
Gunung Ili Lewotolok saat ini masih menyandang status waspada berada pada tingkat aktivitas level II.
PVMBG merekomendasikan penduduk yang berada di sekitar gunung api itu agar tidak tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.
Selain itu, penduduk yang bermukim di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Kemudian, penduduk juga diimbau menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit supaya terhindar dari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Penduduk yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan.