Puan beri kuliah umum wawasan kebangsaan mahasiswa Unsri
Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani memberikan kuliah umum wawasan kebangsaan kepada 35 ribu orang mahasiswa Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Sabtu (4/3).
Kuliah umum wawasan kebangsaan bertajuk “Cinta Tanah Air dan Kasih Sayang Sesama Anak Bangsa” disambut secara antusias oleh ribuan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi, Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian setempat.
Puan, kepada wartawan seusai kuliah umum, mengatakan sebagai universitas negeri terbesar dan tertua di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Unsri harus menjadi barometer lembaga pendidikan yang bukan hanya mencetak generasi penerus cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tapi miliki berkepribadian kebangsaan yang ulung.
Sebab, dia menilai, tanpa kepribadian bangsa yang penuh keramahan, kejujuran, rasa optimistis, serius dan saling asah, asih dan asuh antarsesama dan orang yang lebih tua maka setinggi apapun ilmu pengetahuan tidak berarti.
“Hal itulah identitas kita sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku budaya, sehingga tak boleh luntur seiring kemajuan zaman karena demikian pula yang disebut dengan Cinta Tanah Air dan Kasih Sayang,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI periode 2014-2019 itu pun menyebutkan identitas bangsa adalah modal yang dapat membedakan kualitas 35 ribu orang mahasiswa Unsri ketika kelak terjun langsung ke masyarakat.
Di mana, lanjutnya, ketika banyak bangsa di dunia cenderung sulit menerima keberagaman mereka ataupun goyah diterpa budaya eksternal, maka pemuda Indonesia justru benar-benar siap menjadi pemimpin sekaligus agen perubahan memajukan daerah masing-masing.
“Tentu kita juga harus optimistis mahasiswa Unsri ini akan mencapai cita-citanya membawa nama bangsa Indonesia di dunia sesuai bidang keahlian dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kental melekat dalam dirinya,” ujarnya.
Demi merealisasikan hal tersebut maka, dia memastikan, DPR RI akan terus mendorong sekaligus mengawal kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, pembangunan karakter dan keperibadian kebangsaan.
Salah satunya kebijakan tersebut adalah memperbanyak program penyaluran beasiswa pendidikan yang saat ini manfaatnya telah dirasakan ratusan ribu pemuda dan pemudi di Nusantara.
Bahkan untuk diketahui, dari 35 ribu orang mahasiswa tersebut 33 orang di antaranya merupakan muda-mudi asal Papua yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk mengenyam pendidikan di Unsri.
“Jumlah tersebut lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya maka saat ini para generasi terbaik dari 38 provinsi di Indonesia berkumpul mengenyam pendidikannya di sini (Unsri),” kata Puan, didampingi Rektor Unsri Anis Saggaf.
Di samping itu, cucu presiden RI pertama tersebut juga mengapresiasi upaya Unsri yang saat ini sedang mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi digital bernama US-CamZi demi meningkatkan kualitas pendidikan kepada para peserta didik.
US-CamZi adalah aplikasi kuliah virtual yang dibuat oleh tim teknologi sistem informasi (ICT) di bawah binaan UPT Teknologi Informasi dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unsri.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Unsri, Zuriah, mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa pendidikan sehingga berkesempatan untuk kuliah di salah satu kampus terbaik khususnya dalam bidang kesehatan sekaligus terluas di Asia Tenggara ini.
Mahasiswa semester 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsri tersebut bercita-cita setelah tamat kuliah akan kembali ke kampung halamannya di Papua Barat, untuk mengabdi menjadi sebagai seorang ahli gizi.
“Saya akan kembali ke kampung karena di sana kekurangan tenaga kesehatan, khususnya gizi. Itu alasan saya memilih Unsri. Teman-teman saya di sini banyak membantu walau kami berbeda suku, tapi kita orang Indonesia,” tandasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puan beri kuliah umum wawasan kebangsaan ke mahasiswa Unsri
Kuliah umum wawasan kebangsaan bertajuk “Cinta Tanah Air dan Kasih Sayang Sesama Anak Bangsa” disambut secara antusias oleh ribuan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi, Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian setempat.
Puan, kepada wartawan seusai kuliah umum, mengatakan sebagai universitas negeri terbesar dan tertua di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Unsri harus menjadi barometer lembaga pendidikan yang bukan hanya mencetak generasi penerus cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi tapi miliki berkepribadian kebangsaan yang ulung.
Sebab, dia menilai, tanpa kepribadian bangsa yang penuh keramahan, kejujuran, rasa optimistis, serius dan saling asah, asih dan asuh antarsesama dan orang yang lebih tua maka setinggi apapun ilmu pengetahuan tidak berarti.
“Hal itulah identitas kita sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku budaya, sehingga tak boleh luntur seiring kemajuan zaman karena demikian pula yang disebut dengan Cinta Tanah Air dan Kasih Sayang,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI periode 2014-2019 itu pun menyebutkan identitas bangsa adalah modal yang dapat membedakan kualitas 35 ribu orang mahasiswa Unsri ketika kelak terjun langsung ke masyarakat.
Di mana, lanjutnya, ketika banyak bangsa di dunia cenderung sulit menerima keberagaman mereka ataupun goyah diterpa budaya eksternal, maka pemuda Indonesia justru benar-benar siap menjadi pemimpin sekaligus agen perubahan memajukan daerah masing-masing.
“Tentu kita juga harus optimistis mahasiswa Unsri ini akan mencapai cita-citanya membawa nama bangsa Indonesia di dunia sesuai bidang keahlian dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kental melekat dalam dirinya,” ujarnya.
Demi merealisasikan hal tersebut maka, dia memastikan, DPR RI akan terus mendorong sekaligus mengawal kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, pembangunan karakter dan keperibadian kebangsaan.
Salah satunya kebijakan tersebut adalah memperbanyak program penyaluran beasiswa pendidikan yang saat ini manfaatnya telah dirasakan ratusan ribu pemuda dan pemudi di Nusantara.
Bahkan untuk diketahui, dari 35 ribu orang mahasiswa tersebut 33 orang di antaranya merupakan muda-mudi asal Papua yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk mengenyam pendidikan di Unsri.
“Jumlah tersebut lebih besar ketimbang tahun-tahun sebelumnya maka saat ini para generasi terbaik dari 38 provinsi di Indonesia berkumpul mengenyam pendidikannya di sini (Unsri),” kata Puan, didampingi Rektor Unsri Anis Saggaf.
Di samping itu, cucu presiden RI pertama tersebut juga mengapresiasi upaya Unsri yang saat ini sedang mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi digital bernama US-CamZi demi meningkatkan kualitas pendidikan kepada para peserta didik.
US-CamZi adalah aplikasi kuliah virtual yang dibuat oleh tim teknologi sistem informasi (ICT) di bawah binaan UPT Teknologi Informasi dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unsri.
Sementara itu, salah satu mahasiswa Unsri, Zuriah, mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa pendidikan sehingga berkesempatan untuk kuliah di salah satu kampus terbaik khususnya dalam bidang kesehatan sekaligus terluas di Asia Tenggara ini.
Mahasiswa semester 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsri tersebut bercita-cita setelah tamat kuliah akan kembali ke kampung halamannya di Papua Barat, untuk mengabdi menjadi sebagai seorang ahli gizi.
“Saya akan kembali ke kampung karena di sana kekurangan tenaga kesehatan, khususnya gizi. Itu alasan saya memilih Unsri. Teman-teman saya di sini banyak membantu walau kami berbeda suku, tapi kita orang Indonesia,” tandasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puan beri kuliah umum wawasan kebangsaan ke mahasiswa Unsri