Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyebut impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton dari India akan tiba di Indonesia pada pertengahan hingga akhir Maret.
“Ini sudah proses, Bulog sudah impor sekitar 100 ribu ton belum datang. Sudah mengajukan PI (Persetujuan Impor) sehingga 2-3 minggu sudah sampai Indonesia,” katanya saat ditemui Antara di Jakarta, Kamis.
Deputi Ketut menuturkan impor daging kerbau tersebut bertujuan untuk memitigasi permintaan daging kerbau yang meningkat pada saat Ramadhan dan Idul Fitri. importasi daging tersebut telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan jajarannya.
Pada Rakortas tersebut ditetapkan Bulog mendapat penugasan impor daging kerbau dan ID Food RNI mendapat penugasan impor daging sapi frozen masing-masing sebanyak 100 ribu ton.
Importasi daging kerbau tersebut tidak akan masuk secara langsung, melainkan bertahap. Namun Bapanas belum dapat memastikan kapan impor daging tersebut selesai. Yang pasti, pada Semester 2 2023, Bapanas akan mengevaluasi terkiat penambahan daging impor jika memang masih dibutuhkan.
Lebih lanjut Ketut menuturkan ada kecenderungan harga sejumlah bahan pokok naik jelang dan saat Ramadhan lantaran tingginya permintaan dari curah hujan yang tinggi. Kendati demikian, ia memastikan bahwa stok bahan pokok tersebut cukup dan aman.
“Memang dengan curah hujan tinggi dengan segala macam, ada kecenderungan naik. Namun ketersediaan cukup dalam rangka bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri,” jelas Ketut.