Pemerintah salurkan beras ke berbagai daerah hadapi lonjakan harga

id Wapres Ma'ruf Amin,harga beras,lonjakan beras,berita palembang, antara palembang

Pemerintah salurkan beras ke berbagai daerah hadapi lonjakan harga

Warga antre membeli beras saat pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras di Pasar Larangan Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (5/2/2023). Pemprov Jawa Timur bersama Bulog menggelar SPHP beras di sejumlah pasar di Jawa Timur dengan menjual beras seharga Rp45 ribu per lima kilogram guna mengendalikan harga beras yang mengalami kenaikan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan beras impor ke berbagai daerah untuk menghadapi lonjakan harga komoditas tersebut dalam beberapa waktu terakhir.

"Pemerintah sudah menyiapkan beras, itu beras impor dan saya kira sudah disalurkan ke berbagai daerah, termasuk Jawa Timur. Hal itu sudah dimulai, untuk menekan harga," kata Wapres usai memberikan kuliah umum di Akademi Angkatan Laut (AAL), Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Senin, sebagaimana siaran pers yang diterima.

Wapres Ma'ruf menyampaikan kenaikan harga beras dapat dipicu banyak hal, baik dari jumlah ketersediaan stok pangan maupun faktor eksternal lainnya. Selain juga dapat dipicu momentum menjelang bulan Ramadhan.

Menurut Wapres, pemerintah sangat serius menangani kenaikan harga beras dan mengambil langkah penanganan yang terbaik agar situasi kenaikan harga ini dapat segera tertangani.

"Sedang kita lihat, apa dari produsen atau dari distribusi atau jalur-jalur distribusi. Nah, nanti kalau produsennya tidak memproduksi, padahal sudah berjanji, itu tentu akan diambil langkah-langkah," katanya.

"Kalau itu, misalnya, dari distribusi nanti kita akan lihat sebabnya, langkahnya dari mana. Saya kira itu. Pokoknya pemerintah akan mengambil langkah-langkah bagaimana semua itu terpenuhi dengan baik,” tambah Wapres Ma'ruf.

Hadir mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dalam kunjungan di AAL, antara lain Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Denih Hendrata, serta Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.