Martapura (ANTARA) - Angka kemiskinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan pada 2022 turun sebesar 0,55 persen atau menjadi 69,69 ribu jiwa dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 72,89 ribu jiwa.
"Berdasarkan persentase penduduk miskin pedesaan pada Desember 2022 turun sebesar 0,55 persen atau berkurang sebanyak 3,2 ribu jiwa dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten OKU Timur, Budiriyanto di Martapura, Sabtu.
Menurut Budi, sejauh ini upaya Pemkab OKU Timur dalam mengentaskan angka kemiskinan membuahkan hasil yang positif dengan berkurangnya jumlah penduduk miskin di daerah itu.
BPS mencatat pada tahun 2022 jumlah penduduk miskin di Kabupaten OKU Timur mencapai 69,69 ribu jiwa atau turun dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama yang berjumlah 72,89 ribu jiwa.
Tren turunnya angka kemiskinan di daerah berjuluk Bumi Sebiduk Sehaluan ini tentunya menjadi hal yang positif sekaligus sebagai bukti keberhasilan program-program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang menjadi prioritas Pemkab OKU Timur.
Salah satunya melalui Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan lahan bercocok tanam jenis sayur mayur dan budidaya ikan air tawar.
Melalui program yang digagas oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru ini pemerintah ingin mengubah pola fikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen di bidang pertanian dan peternakan.
Menurut Budi, pencapaian tersebut tentunya menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi Pemkab OKU Timur agar dapat dipertahankan di tengah ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi akan melanda beberapa negara di dunia.
Kondisi OKU Timur di masa pemulihan ekonomi pasca periode puncak pandemi COVID-19 cukup menggembirakan dengan ditandai kenaikan pertumbuhan ekonomi dari 0,37 persen pada tahun 2020 menjadi 4,66 persen di tahun 2021.
Hal ini menjadikan Kabupaten OKU Timur menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Sumatera Selatan pada tahun 2021 dengan status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 69,58 persen dan 70,23 persen di tahun 2022.
"Pencapaian ini merupakan prestasi yang membanggakan dan patut kita pertahankan demi kesejahteraan masyarakat di OKU Timur," katanya.*