Jakarta (ANTARA) -
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus berupaya meningkatkan kinerja bisnis luar negeri, termasuk dengan menjembatani kerja sama pelaku usaha Indonesia dengan Jepang melalui forum bisnis tentang penggunaan Japan - Indonesia Local Currency Settlement Framework (LCSF).
Sebelumnya BNI Tokyo telah ditunjuk sebagai ACCD Bank oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang (JMOF) bersama dengan empat bank Jepang lainnya.
"Sebagai ACCD, BNI Tokyo dapat melayani transaksi pengiriman uang atau transfer dengan menggunakan
local currency dari mata uang Japan Yen (JPY) ke mata uang Indonesia Rupiah (IDR) secara langsung, tanpa proses konversi ke dolar AS," kata Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir, Rabu.
Baca juga: Berdayakan pelaku usaha, BNI Agen46 layani masyarakat di daerah 3T
Ke depannya BNI berharap langkah ini dapat untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
“Tentunya, kami berharap dukungan tersebut diharapkan dapat menjadi katalis bagi kemudahan penyelesaian transaksi perdagangan kedua negara dengan menggunakan mata uang lokal,” ungkapnya.
Silvano menambahkan Local Currency Settlement (LCS) sangat berguna untuk memitigasi risiko fluktuasi nilai tukar yang mungkin dialami oleh perusahaan Jepang saat berbisnis di Indonesia.
Terlebih BNI merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia yang memiliki ribuan cabang di dalam negeri dan enam cabang di luar negeri.
Silvano mengatakan BNI juga telah menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan untuk melayani nasabah individu maupun institusi seperti simpanan, cash management, pinjaman, dan lain-lain.
Produk dan layanan BNI dipercaya dapat mendukung klien Jepang dengan menyediakan layanan keuangan yang bermanfaat, informatif, dan andal terkait Indonesia.
“Dengan menggunakan layanan perbankan dari BNI secara keseluruhan, tidak terbatas hanya pada BNI Tokyo, investor Jepang dapat merasakan berbagai keuntungan dalam transaksi keuangannya di Indonesia. Kami sangat berharap nasabah dapat memanfaatkan layanan lengkap kami,” ujarnya.
Editor : Risbiani Fardaniah