Jakarta (ANTARA) - Survei Y-Publica menunjukkan posisi tiga besar bursa calon presiden makin mantap dikuasai oleh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
“Ganjar, Prabowo, dan Anies menguasai tiga besar bursa capres, sedangkan AHY potensial mengalami kenaikan elektabilitas,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam rilis pers di Jakarta, Selasa.
Temuan survei Y-Publica menunjukkan Ganjar unggul dengan elektabilitas 23,1 persen, disusul Prabowo sebesar 20,2 persen dan Anies 16,3 persen.
Tiga nama lain bersaing pada posisi yang jauh di bawah, antara Ridwan Kamil 5,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 5,0 persen, dan Sandiaga Uno 4,6 persen. Sementara Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno cenderung menurun elektabilitasnya, sedangkan AHY potensial untuk bergerak naik.
Menurut Rudi tren menguatnya tiga besar, Ganjar, Prabowo, dan Anies mulai terbentuk pada setahun terakhir. Ganjar masih mempertahankan posisi pertama, diikuti Prabowo pada posisi kedua, dan Anies yang melejit elektabilitasnya.
“Ganjar konsisten unggul dan berpeluang untuk terus meningkat elektabilitasnya. Ganjar makin dilirik oleh partai-partai politik untuk diusung sebagai capres, meskipun PDIP belum memutuskan akan mendukung," kata Rudi.
Sementara Prabowo cenderung stabil, belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan. Prabowo masih menikmati tingginya elektabilitas pasca-Pemilu 2019.
"Dan dengan modal itu berpeluang kuat untuk maju lagi pada Pilpres 2024 mendatang,” kata Rudi.
Hal serupa dialami oleh Anies, dimana tingginya elektabilitas saat ini seperti mengembalikan pada posisi dua tahun silam.
"Bisa dikatakan Anies kembali rebound, dan diuntungkan dengan munculnya dukungan dari Nasdem dan partai-partai oposisi,” ucap Rudi.
Sebaliknya dengan Sandi yang tidak mampu mempertahankan kekuatannya, setelah bersama Prabowo memutuskan bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua. Demikian pula dengan Ridwan Kamil, setelah melejit berbarengan dengan Ganjar, kini merosot elektabilitas-nya.
“AHY yang memiliki peluang kuat untuk menyalip RK dan Sandi, menjadi penantang serius Ganjar, Prabowo, dan Anies. Sebagai ketua umum Demokrat yang juga merupakan partai oposisi utama, AHY bisa menjadi faktor menentukan pada perhelatan pilpres," katanya.
Pada posisi bawah kata dia Puan Maharani juga berpeluang untuk menguat. Elektabilitas Puan mencapai 3,4 persen, menggeser Khofifah Indar Parawansa 2,6 persen dan Erick Thohir 2,4 persen.
Lalu, lanjut dia Andika Perkasa yang juga mengalami kenaikan elektabilitas, kini jadi sebesar 2,0 persen, di atas Airlangga Hartarto 1,4 persen dan Tri Rismaharini 1,2 persen, Yenny Wahid 1,1 persen, Mahfud MD 0,8 persen, dan Susi Pudjiastuti 0,6 persen.
Paling bawah, menurut dia ada Muhaimin Iskandar 0,5 persen, Gatot Nurmantyo 0,3 persen, dan Ahmad Heryawan 0,2 persen.
"Sisanya sangat kecil elektabilitasnya atau tidak mendapat dukungan, dan masih ada 8,1 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab," ujarnya.
Survei Y-Publica dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2022 kepada 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,89 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.