"Busana adat tiga etnis utama Ngada ini yakni Bajawa, Soa, dan Riung dipakai oleh 2.022 warga dalam karnaval," kata Bupati Ngada Paru Andreas di Lapangan Kartini Bajawa, Sabtu (17/9).
Dalam Karnaval Tenun Ngada itu, etnis Bajawa membawakan atraksi ritual persembahan tradisional masyarakat Ngadha sesudah berbagai proses pembangunan Sa'o, Ngadhu bhaga atau kampung. Atraksi itu bernama Bhey Bhodo.
Saat atraksi, sekitar 12 lelaki mengusung kepala babi dan nasi di sebuah wadah dan dipikul menggunakan bambu. Sejumlah warga yang menggunakan pakaian adat Bajawa itu tampak bergerak sambil menari.
Atraksi selanjutnya dibawakan oleh etnis Soa dengan Tari Laba Bua. Tari ini adalah jenis tari upacara dengan 24 ragam yang disesuaikan dengan ketukan alat musik yang dipukul yang menjadi ciri khas dari Tari Laba Bua.
Terakhir, permainan rakyat manuk-manuk dibawakan oleh etnis Riung yakni Suku Mulu. Permainan manuk-manuk merupakan sebuah perpaduan antara cerita rakyat, permainan, tari, dan nyanyian berbentuk tandak.
Setiap atraksi itu ditampilkan dan diikuti dengan tampak antusias oleh masyarakat Kabupaten Ngada. Bahkan, 350 pelajar SMA di Ngada pun menampilkan tarian kolosal tradisional dengan mengangkat tiga tema yakni kopi, tenun, dan bambu.
"Semua menari pakai busana adat kita. Ini mau tunjukkan bahwa busana kita yang dihasilkan dari tenun asli maupun produksi lokal harus kita pertahankan dan jual ke dunia luar agar semua bisa tahu bahwa Ngada luar biasa," kata Andreas.
Wolobobo Ngada Festival telah berlangsung sejak 14 September 2022 yang diisi dengan Wolobobo Culture Camp, Wolobobo Mountain Walk pada 15 September 2022, dan Ngada Culture Walk pada 16 September 2022.
Selanjutnya, Wolobobo Ngada Festival akan diisi dengan berbagai program tematik seperti Karnaval Tenun Ngada, Pesta Kopi Bajawa, Pekan Bambu Ngada, Fashion Show Tenun, panggung hiburan, dan pameran UMKM.