Muara Enim promosikan wisata alam gelar Festival Durian

Juru pilih menunjukkan pilihan durian yang matang dan siap untuk dimakan bagi pengunjung pada Festival Buah dan Pertanian Sumsel di halaman Griya Agung Palembang, Sumsel, Jumat (10/1/2020). Pada festival itu pengunjung dapat menikmati buah durian khas Kabupaten Muara Enim Sumsel sepuasnya dengan membayar Rp50.000 per orang. (ANTARA FOTO/Feny Selly/ama)

Festival Durian ini akan diisi oleh beragam perlombaan, seperti pemilihan durian terbaik dan terbesar. Selain itu, juga ada kegiatan peduli lingkungan yakni penanaman pohon durian

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, mempromosikan destinasi wisata alam dengan berencana menggelar kembali Festival Durian.

Pj Bupati Muara Enim Kurniawan di Muara Enim, Selasa, mengatakan, setelah pemkab berencana menggelar kembali agenda tahunan ini setelah sempat terhenti dalam tiga tahun terakhir lantaran adanya pandemi COVID-19.

“Rencananya akan digelar pada 28 Agustus 2022 di kawasan Plumeria Ecopark,” kata dia.

Baca juga: Sake durian yang langka

Festival Durian ini akan diisi oleh beragam perlombaan, seperti pemilihan durian terbaik dan terbesar. Selain itu, juga ada kegiatan peduli lingkungan yakni penanaman pohon durian.

Bagi Pemkab, Festival Durian ini merupakan media promosi paling efektif untuk memperkenalkan Kabupaten Muara Enim.

Baca juga: Sejumlah Kabupaten di Sumsel panen durian

Muara Enim sebagai salah satu kabupaten di Sumsel yang dikenal akan produksi buah duriannya. Sementara saat ini sedang musim durian sehingga festival diharapkan menjadi ruang bagi pemberdayaan masyarakat, kata dia.

Terakhir kali Pemkab Muara Enim menggelar Festival Durian di objek wisata Air Terjun Curup Tenang Bedegung pada 2019 yang mendapatkan respon positif dari warga Sumsel.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan pemprov mengapresiasi upaya dari pemerintahan di kabupaten/kota dalam kembali mengangkat perekonomian masyarakat setelah terdampak pandemi melalui sektor pariwisata.

Kabupaten/kota diharapkan menggali potensi pariwisata yang dimiliki sehingga pengembangan sektor ini tak hanya bertumpu di Kota Palembang. “Potensi justru banyak di daerah, terutama untuk wisata alam,” kata dia.