"Alhamdulilah Kalpataru ini untuk semua orang yang peduli terhadap pelestarian bekantan sebagai maskot fauna Kalimantan Selatan," kata Ketua SBI Amalia Rezeki di Banjarmasin, Selasa.
Menurut Amel, sapaan akrab Amalia Rezeki, menyelamatkan bekantan tidaklah mungkin tanpa menyelamatkan habitat alaminya. Untuk itu, dia memulai dengan program wakaf lahan melalui aksi beli kembali lahan.
Sejengkal demi sejengkal lahan bekas habitat bekantan yang telah beralih fungsi, dibeli kembali oleh SBI kemudian direstorasi melalui penanaman pohon mangrove (bakau) reparian jenis rambai yang jadi pakan utama bekantan.
Selain sebagai habitat bekantan, hutan mangrove rambai mampu menyerap karbon empat kali lipat lebih besar dari hutan tropis lainnya. Hal ini penting bagi mitigasi pemanasan global yang memicu perubahan iklim dan bencana iklim.
"Untuk itulah kata kunci kami adalah selamatkan bekantan selamatkan peradaban manusia," tuturnya.
Dia menyebut apa yang pihaknya lakukan selaras dengan program pemerintahan Presiden Joko Widodo di bidang pemulihan ekonomi nasional melalui program restorasi mangrove yang diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat dengan kegiatan pembibitan dan penanaman mangove, budi daya perikanan, ekowisata, dan pengelolaan produk buah yang bisa menjadi kuliner khas daerah setempat.
Selain fokus pada upaya konservasi dan penelitian terhadap primata unik endemik Kalimantan yang keberadaannya terancam punah di Stasiun Riset Bekantan di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, tim SBI juga membangun Taman Buah Lokal Mekar Lestari di Desa Wisata Muara Kanoco, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Di lokasi ini, ditanami aneka jenis buah lokal lahan basah dan pesisir sungai termasuk buah kasturi yang merupakan maskot flora Kalimantan Selatan dan telah dinyatakan punah status konservasinya oleh Lembaga Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Alue Dohong menyerahkan penghargaan Kalpataru tahun 2022 kepada 10 orang penerima dan penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2021 kepada 42 orang kepala daerah.
Salah satu penerimanya Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) di Kalimantan Selatan. SBI berawal dari komunitas yang memberikan perhatian serius pada program perlindungan dan pelestarian bekantan dengan misi “Save Our Mascot” dan tahun 2018 melalui program “Bekantan Goes Global”.