Sumatera Selatan (ANTARA) - Sebanyak 39 orang warga Sumatera Selatan berhasil disadarkan setelah sempat terpapar paham gerakan radikalisme karena bergabung sebagai anggota organisasi Negara Islam Indonesia (NII).
“Terimakasih atas upaya pengembalian saudara kita sebanyak 39 orang eks NII kepada Pancasila dan UUD 1945 ini,” kata Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru dalam keterangan resminya, usai peresmian "Kampung Tangguh Ideologi" di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kamis.
Pada kesempatan itu Herman Deru mengharapkan, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah dengan TNI/Polri dan organisasi terkait lainnya dapat terus dipertahankan melalui pembentukan Kampung Tangguh Ideologi tersebut.
“Apresiasi kepada Kapolda Sumsel dan jajaran, TNI yang terlibat yang telah mendeteksi sedini mungkin, sehingga paham yang terlarang oleh negara dapat teratasi seperti yang dilakukan saat ini melalui Kampung Tangguh Ideologi,” kata dia.
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, desain besar pelaksanaan Kampung Tangguh Ideologi itu karena menciptakan sinergisitas antara empar pilar masyarakat tingkat desa, yakni Babinsa, Babinkamtibmas, penyuluh agama dan tokoh masyarakat setempat dalam hal pemahaman ideologi kenegaraan.
Setelah sinergisitas tersebut tercipta dan terbina secara baik maka, kata dia, diharapkan potensi masuknya paham radikal di OKU Timur bisa dicegah.
“Jadi empat pilar ini diperkuat dalam Kampung Tangguh Ideologi. mereka akan mencegah masuknya paham radikal, melindungi masyarakat yang rentan terpapar, mendata dan pengawasi pendatang yang masuk,” kata dia, diharapkan inisiasi pendirian kampung seperti ini bisa menyebar luas ke seluruh daerah, sehingga Indonesia menjadi negara yang tangguh ideologi.
Sementara itu, pendiri Negara Islam Indonesia Crisis Center Ken Setiawan berharap pemerintah dapat merangkul para mantan anggota NII yang telah kembali ke paham ideologi Pancasila sebagai warga negara Indonesia sejati.
“Mari bersama-sama mengkampanyekan Pancasila dengan mengamalkan isi Pancasila tersebut sehingga Sumsel aman dan damai,” tandasnya.